Cerita Pencari Suaka yang Kembali ke Trotoar Kebon Sirih

Reporter

Antara

Selasa, 17 September 2019 22:10 WIB

Sejumlah pencari suaka beraktivitas di trotoar di dekat kantor Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa, 17 September 2019. ANTARA/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Para pencari suaka yang sebelumnya menempati eks gedung Kodim Kalideres kini mulai kembali ke trotoar Kebon Sirih, dekat kantor UNHCR. Mereka kembali hidup di trotoar seperti sebelum dipindahkan oleh pemerintah DKI Jakarta ke penampungan.

Salah seorang pengungsi, Syukria, mengungkapkan ceritanya saat pertama kali kembali ke trotoar. "Kami waktu awal kembali ke Kebon Sirih ini, diusir oleh petugas. Tapi lambat laun mereka memperbolehkan karena semakin banyak," kata dia, Selasa, 17 September 2019.

Setiap pukul 06.00 pagi, mereka diwajibkan sudah menggulung alas tidur dan merapikan tenda mereka. Sebab, mereka dilarang untuk mendirikan tenda sepanjang hari.

"Jadi kami setiap pukul 06.00 pagi harus menggulung tenda, baru ketika malam pukul 19.00 boleh mendirikan tenda untuk tidur," kata Syukria.

Syukria juga mengatakan mereka tidak bisa makan dan mendapatkan akses untuk air bersih dengan mudah. "Kami bisa dapat air hangat dari warga sekitar yang baik sama kami, makan kami ya seada-adanya kalau orang lewat dan jalan kadang ada yang memberi," kata dia..

Advertising
Advertising

Berdasarkan pantauan Antara pada pukul 15.00 WIB, para pengungsi yang berusia dewasa terlihat mengobrol di atas tikar yang digelar di trotoar dekat Gedung Ravindo yang merupakan kantor pusat UNHCR (Badan Perserikatan Bangsa- Bangsa Untuk Urusan Pengungsi). Selain orang dewasa, terdapat anak- anak yang masih berusia di bawah 5 tahun yang berkumpul.

Pencari suaka lain, Ali, mengatakan mereka tidak akan berpindah lokasi sebelum UNHCR memberikan kepastian kepada mereka. "Intinya kami akan tetap disini, sampai ada tempat tinggal yang layak dan kejelasan dari UNHCR," kata dia.

Ali sudah 7 tahun berada di Indonesia dan berpindah-pindah tempat tinggal. Terakhir, ia juga sempat menempati penangpungan di Kalideres.

Para pencari suaka mulai kembali ke trotoar Kebon Sirih sejak Jumat sore, 13 September lalu. Mereka tidak bisa kembali ke eks gedung Kodim Kalideres karena telah menandatangani perjanjian dengan UNHCR dan menerima dana mulai Rp 1.000.000 untuk satu orang, Rp 1.300.000 untuk tiga orang, dan Rp 1.600.000 untuk lima orang untuk meninggalkan penampungan.

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

5 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

5 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

19 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

22 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

27 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

28 hari lalu

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

33 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya

Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

34 hari lalu

Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilaporkan akan berlanjut di Kairo, Mesir.

Baca Selengkapnya

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

43 hari lalu

Tim UNHCR dan IOM Dikerahkan ke Aceh untuk Bantu Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik

Tim UNHCR dan IOM dikerahkan ke Aceh Barat dan untuk membantu pemerintah setempat memberikan bantuan pada pengungsi Rohingya korban kapal terbalik

Baca Selengkapnya