Industri Arang Dibongkar, Pemilik: 25 Tahun Tak Pernah Diusik

Kamis, 19 September 2019 14:37 WIB

Lokasi pembakaran arang dan aluminium di Jalan Cakung Drainase, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat, 13 September 2019. Lokasi ini dikeluhkan masyarakat sebabkan polusi udara sejak lama. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Pemilik usaha produksi arang, Bahar, heran dengan keputusan Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk membongkar rumah industri arang miliknya. Menurut Bahar, pihak Kecamatan Cilincing sebelumnya tak pernah meminta pengusaha menghentikan operasional rumah industri pembakaran arang itu.

"Enggak pernah diusik karena kita nurut apa kata pak camat," kata Bahar saat ditemui di lokasi pembongkaran, Jalan Cakung Drainase, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis, 19 September 2019.

Bahar menceritakan Camat Cilincing pernah menegur atas operasional rumah industri tersebut. Pada 25-26 Mei 2016, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta dan Dinas Lingkungan Hidup DKI mengukur kualitas udara di sekitar lokasi pembakaran arang dan peleburan aluminium.

Alat ukur dipasang di empat titik, yakni SDN Cilincing 07 Pagi, sawah dekat sekolah, area TPU Semper, dan akses jalan TPU Semper. Dari pengukuran itu diperoleh hasil bahwa kandungan nitrogen dioksida (NO2) di tiga lokasi melebihi baku mutu. Hanya di SDN Cilincing 07 Pagi kandungan NO2 di bawah baku mutu. Dampaknya, manusia yang terpapar 5 PPM NO2 selama 10 menit bakal sulit bernapas.

Karena itulah, Camat Cilincing meminta pemilik rumah industri untuk membuat cerobong asap. Bahar mengatakan pemilik 23 rumah industri lantas mendirikan cerobong berbahan dasar bambu. Operasional rumah industri pun tetap berjalan. "Saya herannya 25 tahun enggak ada masalah. Baru kali ini ada masalah," ujar Bahar.

Advertising
Advertising

Seorang pekerja, Rasia, berharap tetap bisa mencari nafkah dengan menjadi kuli produksi arang. Ibu ini menjadi tulang punggung keluarga dan harus menghidupi sembilan anak. Suaminya pengangguran. Dia telah bekerja di rumah industri arang selama 25 tahun. "Kalau enggak ada kerjaan bisa gulung tikar, tinggal di kolong jembatan. Minta tolong lah. Enggak pernah ada yang mengusik, baru kali ini. Nanti kami kelaparan bisa busung lapar," kata wanita 40 tahun ini.

Isu pencemaran udara akibat asap pembakaran arang dan peleburan aluminium mencuat tahun ini. Sebab, seorang guru SDN Cilincing 07 Pagi menderita pneumonia akut diduga karena menghirup asap tersebut. Asap pembakaran menyebar hingga ke sekolah. Beberapa guru juga merasa terganggu dengan adanya asap yang memasuki areal sekolah setiap pagi.

Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara mencatat terdapat dua rumah industri peleburan aluminium dan 23 rumah industri pembakaran arang beroperasi di kawasan RW 09 Cilincing.

Hari ini, rumah industri arang harus dibongkar. Kepolisian Resor Jakarta Utara sebelumnya telah menyegel dua rumah industri peleburan aluminium. Polisi menduga aktivitas rumah industri tersebut mencemari udara di sekitarnya. Polisi juga mengincar 23 rumah industri pembakaran arang.

Berita terkait

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

2 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

6 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

12 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

15 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

34 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

46 hari lalu

Tinjau Lokasi Rawan Tawuran di Cilincing dan Koja, Kapolres Jakut Apresiasi Posko Keamanan Bikinan Masyarakat

Ada tempat di kawasan Koja yang dijadikan lokasi tawuran pada malam pertama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

49 hari lalu

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)

Baca Selengkapnya