Balap Mobil di GBK, Garuda Baseball - Softball Club: Ironis

Senin, 23 September 2019 17:41 WIB

Suasana Stadion Gelora Bung Karno setelah penutupan Asian Games 2018 di Jakarta, Jumat, 7 September 2018. Lima hari setelah closing ceremony Asian Games 2018, sejumlah lokasi masih tertutup untuk umum. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Baseball-Softball Club menyayangkan rencana balap mobil di GBK atau Gelora Bung Karno, Senayan. Balapan yang dinamai GBK Race itu merupakan rangkaian Indonesia Senayan Festival (I See Fest) 2019, 27 September hingga 6 Oktober.

Berbagai kalangan masyarakat menolak rencana itu karena GBK dianggap sebagai ruang terbuka hijau.

Ketua Garuda Baseball-Softball Club Febrinaldy Darmansyah mempertanyakan kegiatan tersebut. Sebagai perkumpulan yang beraktivitas rutin setiap pekan di kawasan itu untuk pembinaan atlet, mereka sangat menyayangkan pihak pengelola mengeluarkan izin untuk menyelenggarakan balap mobil di GBK.

"Kegiatan olahraga di GBK sudah sering terganggu dengan banyaknya event yang diselenggarakan oleh berbagai merk dagang, sekarang ditambah lagi dengan balap mobil," kata Febrinaldy dalam keterangan resminya, Senin 23 September 2019.

Menurut dia, kegiatan itu juga tak sejalan dengan niat pemerintah untuk menekan polusi di DKI Jakarta.

"Ironis ketika pemerintah sedang gencar untuk mengatasi polusi di Jakarta yang mana kendaraan salah satu penyumbangnya, pengelola GBK malah menjadikan Kawasan yang harusnya berperan sebagai ruang terbuka hijau di pusat kota sebagai tempat kegiatan yang menimbulkan polusi dan berisiko,” katanya.

Febrinaldy meminta pengelola GBK jangan berlindung di balik alasan untuk mencari uang karena statusnya sebagai Badan Layanan Umum (BLU) sehingga mengorbankan fungsi utama GBK sebagai kawasan tempat berolahraga.

"Pengelola harus berpikir lebih kreatif dalam rangka mencari pendapatan, namun jangan melenceng dari fungsi utamanya," ujarnya. "Apalagi harus mengorbankan komunitas atau perkumpulan yang memang benar-benar membina atlet, sebagai contoh latihan harus terganggu karena GBK dijadikan event politik.”

Sebelumnya, Seskemenpora Gatot S Dewa Broto juga buka suara soal GBK Race tersebut. Gatot juga langsung menghubungi Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno, Winarto.

"Kemenpora sangat berharap pada PP GBK untuk sangat berhati-hati supaya masalah rencana tersebut dipertimbangkan nilai kemanfaatannya bagi publik atau sebaliknya, karena bisa berpotensi menimbulkan kegaduhan publik yang tidak perlu," ujar Sesmenpora, Gatot S. Dewa Broto dalam keterangan tertulisnya, Minggu.

Dalam poster yang beredar di medsos, GBK Race akan digelar pada 4 hingga 6 Oktober 2019. Rencana balap mobil itu menjadi perbincangan warganet karena telah menyalahi aturan lingkungan olahraga. Bahkan beredar sebuah video yang memperlihatkan mobil balap melaju di area GBK. Menurut pengelola, mobil itu sedang melakukan tes kecepatan, bukan sedang balapan.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

15 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

2 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

2 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

3 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

7 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

13 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

35 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

50 hari lalu

Startup di Telkom University Bikin Alat Pemantau Udara: Ramah Lingkungan, Wireless, Berorientasi Siswa

Startup BiruLangit dari unit inkubasi Bandung Technopark Telkom University mengembangkan alat pemantau udara Low-Cost Sensors (LCS)

Baca Selengkapnya

Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

52 hari lalu

Mikroplastik di Dalam Darah Berkorelasi dengan Peningkatan Serangan Jantung

Studi atas tumpukan plak di pembuluh darah pasien rumah sakit di Italia mendapati kandungan mikroplastik yang sangat jelas di bawah mikroskop.

Baca Selengkapnya