Demonstrasi Pelajar, Polres Depok Amankan Pembawa Senjata Tajam
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra (kontributor)
Editor
Febriyan
Rabu, 25 September 2019 19:44 WIB
TEMPO.CO, Depok - Puluhan pelajar dari berbagai sekolah yang diduga akan mengikuti demonstrasi pelajar di Komplek DPR RI diamankan aparat Polres Depok. Sebagian dari mereka diketahui membawa senjata tajam.
Kepala Bagian Operasional Polresta Depok, Komisaris Agung mengatakan bahwa puluhan pelajar itu diamankan saat tengah menumpangi truk di kawasan Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, Rabu 25 September 2019. Polisi pun menghentikan truk itu dan melakukan penggeledahan terhadap mereka.
Ternyata, di dalam tas ransel salah satu pelajar polisi menemukan sebilah celurit kecil.
"Saat kami tanya mereka katanya mau ke Jakarta. Ditanya mau ngapain, abis ujian pak," kata Agung kepada wartawan, Rabu 25 September 2019.
Agung mengatakan, pihaknya mengetahui pergerakan para pelajar tersebut dari laporan masyarakat yang resah dengan aktifitas para pelajar tersebut.
"Setelah kami sisir, ternyata para pelajar itu sedang hendak menumpak truk di kawasan Margonda," kata Agung.
Agung mengatakan, belum dapat dipastikan apa alasan para siswa itu bergerombol dan berjalan ke Jakarta. Namun besar dugaan mereka akan bergabung dengan pelajar lainnya yang sedang melakukan aksi demonstrasi di Komplek DPR.
"Mereka alasannya mau ke kota tua, tapi kami belum tau alasan sebenarnya yang hendak dicari mereka di Kota Tua," kata Agung.
Agung mengatakan, siswa yang tertangkap itu kemudian dilimpahkan ke Satpol PP Kota Depok, “Sementara yang bawa sajam kami amankan untuk proses lebih lanjut,” kata Agung.
Kepala Satpol PP Kota Depok, Lienda Ratna Nurdiany mengungkapkan, sedikitnya ada 32 pelajar yang diserahkan polisi ke pihaknya. Mereka berasal dari sejumlah sekolah menegah atas (SMA) berbeda, bahkan ada diantaranya yang masih duduk dibangku SMP.
"Yang bikin sedih, ini ada sekolah negeri yang ikut," kata Lienda yang enggan menyebut nama sekolah negeri tersebut.
Lienda mengatakan, tahap selanjutnya, puluhan pelajar itu kemudian akan menjalani pembinaan di Satpol PP. "Ini kami lakukan pembinaan, nanti akan koordinasikan ke pihak sekolah dengan perwakilan orang tua," kata Lienda.
Demonstrasi pelajar terjadi di Gedung DPR RI pada Rabu siang 25 September 2019. Pelajar yang berasal dari berbagai sekolah di Jabodetabek menggelar orasi menolak berbagai revisi undang-undang bermasalah yang digodok wakil rakyat. Demonstrasi itu pun berjalan cepat sebelum akhirnya pecah menjadi kerusuhan.
Para pelajar melempari aparat kepolisian dengan batu dan botol air minum sebelum akhirnya dibalas dengan tembakan gas air mata. Mereka juga sempat membakar ban sebelum akhirnya bubar setelah azan maghrib berkumandang.