Pengakuan Pelajar Soal Ajakan Demo di DPR: Lewat Pesan WhatsApp
Reporter
Antara
Editor
Ninis Chairunnisa
Kamis, 26 September 2019 09:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan pelajar dari sejumlah sekolah sempat terjaring oleh aparat gabungan di Jakarta Timur pada Rabu, 25 September lalu. Semula mereka berencana berkumpul untuk mengikuti demo di DPR.
Salah satu pelajar yang terjaring, BI, mengaku mendapat ajakan untuk bergabung dari aplikasi perpesanan. "Saya dapet pesan WhatsApps yang isinya ngajak kita kumpul di Jakarta," kata pelajar kelas 11 SMA swasta di Jakarta itu, di Mapolsek Jatinegara, Rabu sore.
Menurut dia, pesan tersebut dilayangkan secara berantai ke sejumlah siswa, termasuk siswa di sekolahnya. Namun, saat ditanya dari mana pesan itu berasal, BI mengaku tidak tahu.
"Saya enggak tau apa-apa. Nomornya enggak saya kenal. Kita cuma diajak gabung aja," kata dia.
BI terjaring oleh aparat saat menuju gedung DPR bersama 8 orang temannya. Total, aparat menjaring 40 pelajar berseragam SMA dan Pramuka di Jalan Raya Kampung Melayu, Jakarta Timur pukul 15.00 WIB.
Puluhan pelajar itu ada yang berasal dari Depok, Bogor, dan Jakarta. Mereka sebelumnya diketahui berkumpul di kawasan Otista 3. Mereka selanjutnya bergerak berjalan kaki melintasi Jalan Kampung Melayu hingga ke kawasan Pancoran.
Kepala Satpol PP Bidara Cina, Ady Jolisto menduga ada pihak lain yang sengaja memprovokasi pelajar untuk dikerahkan menuju Jakarta. "Mereka ada yang koordinir sampai mereka bisa kumpul dari Depok, Bogor, Cibubur, dan Cipayung," kata dia.
Pada Rabu, 25 September lalu, demonstrasi pelajar digelar di depan gedung DPR. Namun demo itu berujung ricuh hingga meluas ke sekitar stasiun Palmerah di belakang gedung DPR. Pelajar dan kepolisian terlibat aksi saling lempar.