Kemacetan Kawasan Puncak Dikeluhkan, Begini Solusi Pemkab Bogor

Selasa, 8 Oktober 2019 08:38 WIB

Sejumlah wisatawan berjalan kaki di atas pembatas jalan saat terjadi kemacetan panjang di jalan raya menuju puncak di Gadog, Bogor, Jawa Barat, 4 April 2015. FOTO: Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor meminta pemerintah pusat mengembalikan kawasan Puncak kembali menjadi destinasi wisata nasional. Kawasan ini sebelumnya dicoret sebagai tujuan wisata nasional.

"Pemerintah sudah mencoret kawasan Puncak dari destinasi tujuan wisata nasional dikarenakan macet," kata Bupati Bogor Ade Yasin, Senin, 7 Oktober 2019.

Menurut Ade, dicoretnya kawasan Puncak dari destinasi tujuan wisata nasional menjadi keluhan Pemkab Bogor dan masyarakat setempat. Sebab, selama ini kawasan itu merupakan potensi wisata yang memberikan kontribusi besar untuk PAD Kabupaten Bogor.

"Kami ingin pemerintah mengembalikan puncak menjadi destinasi wisata nasional, sehingga kami melakukan program penyelamatan kawasan puncak atau save puncak," kata Ade.

Ade mengatakan ada tiga tahapan penyelamatan kawasan Puncak atau Save Puncak yang akan dilaksanakan. Upaya pertama adalah mengurangi kemacetan lalu lintas. "Dimulai dengan mengurangi kemacetan lalu lintas terutama akhir pekan," ujarnya.

Advertising
Advertising

Menurut Ade, selama 32 tahun, penanganan kemacetan jalur Puncak selalu dilakukan dengan cara one way atau pemberlakuan satu arah. "Sistem one way yang diterapkan ternyata dikeluhkan masyarakat Puncak, karena setiap weekend mereka tidak bisa beraktivitas," kata dia.

Untuk itu, kata Ade, setelah melakukan kajian antara Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Pemerintah Kabupaten Bogor dan Satlantas Polres Bogor, pada akhir Oktober ini akan memberlakukan program 2:1. "Program 2:1 atau jalur puncak dibagi menjadi tiga lajur pada weekend, " ujarnya.

Sistem 2-1 adalah pemberlakuan dua lajur untuk arah Gadog menuju Taman Safari dan satu lajur menuju Gadog. Pengaturan itu diberlakukan bergantian di kedua arah sehingga arus kendaraan naik dan turun terus berlaku sepanjang weekend. "Ini menjadi program jangka menengah yang dilakukan untuk penyelamatan puncak," kata Ade.

Langkah berikutnya, kata Ade, adalah melakukan pelebaran jalur Puncak dan melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalur Puncak. "Penataan PKL dan ditempatkan di satu lokasi rest area, menjadi program jangka menengah," ujarnya.

Adapun langkah berikutnya atau langkah jangka panjang adalah menyediakan moda transportasi massal bagi masyarakat dan wisatawan yang akan ke kawasan Puncak. "Pemberlakuan moda transportasi massal ke kawasan Puncak berupa kereta ringan atau light rail transit (LRT)," kata Ade.

Namun, menurut Ade, program ini membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat berupa kelanjutan pembangunan jalur Puncak II, "Jalur puncak II harus kembali dilanjutkan pembangunanya agar kemacetan di Puncak dapat diatasi dan Puncak dapat diselamatkan" kata dia.

Berdasarkan catatannya, setiap akhir pekan tercatat ada sekitar 19.000 kendaraan memadati kawasan Puncak. Para wisatawan itu datang dari berbagai daerah, termasuk Jakarta.

Ade pun berharap rencana Kabupaten Bogor terkait penyelamatan kawasan Puncak itu mendapat respons dari pemerintah pusat. "Kami berharap pemetah pusat mendengar keluhan ini," kata dia.

Berita terkait

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

5 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

11 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

11 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

H+3 Lebaran Jumlah Kendaraan di Jalur Puncak Meningkat Drastis

21 hari lalu

H+3 Lebaran Jumlah Kendaraan di Jalur Puncak Meningkat Drastis

Sabtu pagi tadi, jumlah kendaraan yang melintasi jalur puncak, Bogor, Jawa Barat, sudah mencapai 23 ribu

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Bogor: 31 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

33 hari lalu

Pj Bupati Bogor: 31 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

31 rumah mengalami kerusakan terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana,

Baca Selengkapnya

Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

40 hari lalu

Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

Tim gabungan masih mencari warga yang tertimbun longsor di Desa Sentul, Bogor. Pencarian sempat terganggu hujan ekstrem.

Baca Selengkapnya

Polsek Bojonggede Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Perum Villa Asia Bogor

44 hari lalu

Polsek Bojonggede Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Perum Villa Asia Bogor

Barang bukti yang diperoleh dalam penggeledahan rumah tempat penyimpanan narkoba para pengedar sabu itu adalah 76,71 gram, satu unit HP dan timbangan

Baca Selengkapnya

Rapat Pleno Rekapitulasi di Kabupaten Bogor Molor, KPU Bilang Begini

59 hari lalu

Rapat Pleno Rekapitulasi di Kabupaten Bogor Molor, KPU Bilang Begini

Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat Kabupaten Bogor. Apa kata KPU Kabupaten Bogor?

Baca Selengkapnya

7 Anggota KPPS Kabupaten Bogor Meninggal, 3 di Antaranya Usai Pencoblosan Pemilu 2024

17 Februari 2024

7 Anggota KPPS Kabupaten Bogor Meninggal, 3 di Antaranya Usai Pencoblosan Pemilu 2024

2 orang anggota KPPS yang meninggal pada Kamis dan Jumat kemarin berasal dari Desa Cilebut Timur, Sukaraja dan Kelurahan Pabuaran, Cibinong.

Baca Selengkapnya

Kasus Polisi Salah Tangkap Pasangan Suami Istri di Cileungsi Viral, Kapolres Bogor Copot Anggotanya

13 Februari 2024

Kasus Polisi Salah Tangkap Pasangan Suami Istri di Cileungsi Viral, Kapolres Bogor Copot Anggotanya

Kapolres Bogor minta maaf atas kasus salah tangkap terhadap pasangan suami istri penjual keripik yang sedang isi bensin di SPBU.

Baca Selengkapnya