Anies Baswedan Didesak Cabut Pengelolaan Air Jakarta dari Swasta

Kamis, 17 Oktober 2019 10:18 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Tim Evaluasi Tata Kelola Air Minum DKI Jakarta saat jumpa pers mengenai penghentian swastanisasi air di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 11 Februari 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Urban Poor Consortium (UPC) mendesak Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera mengambil alih pengelolaan air Jakarta dari swasta dalam tiga tahun ke depan. Pada saat ini, pengelolaan air bersih berada di tangan dua perusahaan swasta yaitu PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) dan PT Aetra Air Jakarta (Aetra).

"Kami usulkan untuk segera dicabut," kata Koordinator Advokasi UPC Gugun Muhammad saat dihubungi, Rabu, 16 Oktober 2019.

UPC menyatakan imbas swastanisasi air, masyarakat miskin sulit mendapatkan akses air bersih. Masyarakat mesti membeli air dengan mahal.

Selama pengelolaan air bersih diserahkan kepada swasta, kata dia, masyarakat miskin bakal terus sulit memperoleh air bersih. "Karena perusahaan swasta mencari profit, bukan pelayanan," ujarnya. "Swastanisasi air menutup warga miskin mendapat akses air bersih."

Pada 7 Agustus lalu, Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta mengadukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ke Komnas HAM. DKI dianggap melakukan pelanggaran karena swastanisasi air masih terus berjalan di ibu kota meski telah keluar putusan MA untuk menghentikannya.

"Kami ingin Komnas juga bersikap atas swastanisasi air di Jakarta," kata Direktur LBH Jakarta Arief Maulana di kantor Komnas HAM, Rabu 7 Agustus 2019.

Arief mengatakan swastanisasi air yang terus berlanjut telah merugikan negara dan warga Jakarta. Bahkan, swastanisasi air di DKI juga telah inkonstitusional. "Sebab, air semestinya dikelola negara dan sebesar-besarnya digunakan untuk kemakmuran rakyat," katanya lagi.

Regulasi pengelolaan air harus dikelola oleh negara, kata dia, tertuang di pasal 33 Undang-undang Dasar 1945 dan putusan Mahkamah Konstitusi nomor 85/PUU-XI/2013 tertanggal 18 Februari 2015, serta Undang-undang Sumber Daya Air. "Tapi di Jakarta sepenuhnya dikelola oleh swasta."

Selasa lalu, Anies Baswedan menjelaskan bahwa pengambilalihan pengelolaan air Jakarta dari pihak swasta terus berjalan. Namun DKI menemui kesulitan karena ada perusahaan swasta yang belum bersedia menyerahkan penggelolaan kepada pemerintah. "Pengambilalihan air bersih itu tidak berhenti. Memang belum diumumkan, tapi bukan berarti mandek," kata Anies di Balai Kota DKI, Selasa, 15 Oktober 2019.

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

2 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

3 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

3 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

4 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

4 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

5 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

5 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

5 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

5 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

6 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya