Warga menghalau sinar matahari dengan tangannya saat melakukan aktivitas di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Indonesia akan mengalami panas selama kurang lebih satu minggu dengan suhu mencapai 37 derajat Celcius, dikarenakan matahari berada dekat dengan jalur khatulistiwa. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Pendingin dan Tata Udara (APITU) Indonesia mengatakan anggotanya kewalahan melayani permintaan konsumen untuk perawatan pendingin udara atau AC selama cuaca panas melanda Jakarta.
"Jumlah anggota kami belum ideal, masih banyak kekurangan teknisi. Kita kewalahan juga melayani permintaan user," kata Wakil Ketua Umum APITU Muhamad Ridwan di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. Jumlah anggota APITU saat ini sebanyak 400 orang.
Ridwan mencatat jumlah permintaan konsumen untuk perawatan AC selama cuaca panas saat ini meningkat hingga 40 persen. Konsumen tersebut didominasi warga DKI Jakarta, Bekasi dan Depok.
Rata-rata per hari, kata Ridwan, satu anggota teknisi AC bisa menangani delapan hingga sepuluh permintaan konsumen. Bahkan sebagian di antaranya terpaksa mengantre giliran pada hari berikutnya karena permintaan yang melonjak.
"Di DKI kan ada banyak juga asosiasi lain dan komunitas pendingin lain. Jadi tidak semuanya kita yang menangani. Kecuali mau nunggu sampai hari berikutnya," kata Ridwan.
Menurut Ridwan, rata-rata permintaan konsumen adalah pengecekan dan perawatan. Sementara yang mengalami kerusakan relatif sedikit. "Kadang user kalau cuaca panas akhirnya ada permintaan minimal pengecekan," ujarnya. Konsumen tersebut berasal dari rumahan maupun perkantoran di Jakarta.