Pelecehan di Angkot Depok, Penumpang Perempuan Resah dan Trauma
Reporter
Ade Ridwan Yandwiputra (kontributor)
Editor
Zacharias Wuragil
Kamis, 24 Oktober 2019 14:08 WIB
TEMPO.CO, Depok – Perempuan pengguna angkot di Kota Depok belakangan ini diresahkan oleh perilaku menyimpang atau pelecehan oleh penumpang laki-laki tertentu. Pelecehan di angkot dilakukan dengan cara memamerkan alat kelamin dan di lain kesempatan ditemukan memamerkan layar ponsel berisi video porno dengan gestur tak pantas.
Satu kasusnya terjadi di angkot D102 jurusan Pondok Labu-Parung Bingung. Seorang pria berkemeja biru bercorak yang mengenakan masker terekam kamera memamerkan video porno kepada penumpang perempuan.
Foto yang diunggah di akun Instagram @Depok24jam itu menyertakan kisah dari si penumpang perempuan yang mengaku masih berstatus pelajar kelas XI SMK. “Saya naik angkot 102 dari Pondok Labu, posisinya angkot itu ada 3 penumpang dan 1 supir, saya duduk di pojok kanan, dan ada bapak duduk di pojok kiri (sebrang saya),” tulisnya dalam caption, Kamis 24 Oktober 2019.
Dia mengaku ditunjukkan layar handphone yang dipegang oleh si penumpang laki-laki. “Entah apa maksudnya, tapi yang ada di layar hp itu adalah video porno,” tulisnya.
Bukan hanya itu, si penumpang laki-laki juga memandanginya sambil memegang alat kelaminnya. Meski tak terjadi apa apa, dia mengatakan sangat terganggu dan panik. “Tapi saya takut kalau saya teriak, bapak itu tiba-tiba keluarin senjata tajam, makanya saya dan teman saya pura-pura tenang.”
Kejadian tak menyenangkan juga pernah terjadi dalam angkot D03 jurusan Terminal Depok-Parung, pada Sabtu 19 Oktober 2019. Ini seperti yang dikisahkan AA (23 tahun), penumpang perempuan.
Dia mengungkap kalau ada seorang penumpang laki-laki memamerkan alat kelaminnya kepada setiap penumpang perempuan dalam angkot yang ditumpanginya itu. Seperti kasus yang pertama, AA juga dibuat ketakutan.
“Saya ketakutan, mau teriak juga takutnya gak ada yang respons, makanya saya langsung rekam pakai ponsel biar ada buktinya," katanya.
Apa yang dilakukan itu rupanya membuat si pelaku jeri dan langsung menutupi kelaminnya. "Gak lama saya turun gemetar, saya ketakutan,” kata AA.
AA mengatakan kini trauma setiap kali menumpang angkot. Ia berharap kasus-kasus pelecehan di angkota yang dialami penumpang perempuan mendapat perhatian dari pemerintah ataupun kepolisian setempat.