Prabowo Subianto Jadi Menhan, BEM UI: Cebong dan Kampret Ditipu

Editor

Febriyan

Selasa, 29 Oktober 2019 14:48 WIB

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Ryamizard Ryacudu saat konferensi pers usai serah terima jabatan, di Kantor Kemenhan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Oktober 2019. Tempo/Egi Adyatama

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menilai seluruh masyarakat tertipu oleh perseteruan sengit antara Joko Widodo - Ma'ruf Amin dengan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 lalu. Ketua BEM UI Manik Marganamahendra menyebut, baik cebong (sebutan untuk pendukung Jokowi-Ma'ruf) maupun kampret (sebutan untuk pendukung Prabowo - Sandiaga) tertipu setelah Prabowo justru bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi.

"Berbulan-bulan kemarin kita semua saling memusuhi hanya karena cebong dan kampret tapi hari ini kita semua ditipu bahwa sebenarnya tidak pernah antara kepentingan di antara 01 02 selain kepentingan mereka sendiri," kata Manik saat berorasi dalam aksi di Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 28 Oktober 2019.

Manik kemudian mempertanyakan nasib kepentingan rakyat Indonesia. Pemerintah, lanjut dia, justru tak melibatkan warga misalnya dalam pembahasan Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).

Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelumnya telah menyepakati RKUHP. RUU KUHP selanjutnya harus disahkan dalam rapat paripurna DPR. Akan tetapi, mahasiswa bergerak ke jalanan menuntut agar dewan tidak mengesahkan RUU KUHP.

Tuntutan inilah yang disampaikan mahasiswa dalam aksi #ReformasiDikorupsi di depan Gedung DPR pada 23-24 dan 30 September. Dalam aksi itu mahasiswa juga menolak pengesahan revisi UU KPK.

Advertising
Advertising

Aksi mahasiswa berlanjut dengan meminta Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang KPK (Perpu KPK) guna membatalkan revisi UU KPK. Aksi digelar 17 Oktober dan 28 Oktober, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda.

"Bapak ibu sekalian rekan-rekan, hari ini kita menuntut agar reformasi tidak dikorupsi," ujar Manik.

Prabowo Subianto yang menjadi rival Jokowi dalam pemilihan presiden (pilpres) 2019 memutuskan masuk pemerintahan. Jokowi memberikan Ketua Umum Partai Gerindra itu posisi sebagai Menteri Pertahanan.

Berita terkait

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

3 menit lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

8 jam lalu

Diisukan Jadi Menteri Keuangan, Budi Gunadi Malah Ingin jadi Menteri Penerangan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membuka suara soal isu dirinya yang akan jadi menteri keuangan dalam kabinet pemerintahan baru

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

8 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

8 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

11 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

11 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

12 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

12 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

13 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

14 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya