Restoran Tak Punya Pengolahan Air Limbah, Ini Kata Pemkot Bekasi

Minggu, 3 November 2019 16:14 WIB

Sebuah plang ditancapkan oleh warga dan petugas Satpol PP Pemkab Mojokerto saat menutup saluran pembuangan limbah cair yang dikeluarkan dari pabrik pengolahan karet alam, PT Bumi Nusa Makmur (BNM) di Desa Medali, Mojokerto, Jawa Timur, 22 September 2014. TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Bekasi - Unit Pengelola Teknis Daerah (UPTD) Instalasi Pengolahan Air Limbah Domestik (IPLAD) Kota Bekasi menyebut mayoritas rumah makan atau restoran di wilayahnya tak memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah atau IPAL. Dampaknya, sektor bisnis makanan menjadi penyumbang pencemaran tertinggi di Kota Bekasi.

"Penyebabnya karena lemahnya pengawasan dalam pembangunan gerai itu," kata Kepala UPTD IPAL Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kota Bekasi, Andrea Sucipto di Bekasi pada Ahad, 3 November 2019.

Sebagai contoh, ketika instansinya melakukan inspeksi mendadak ke sebuah gerai makanan cepat saji di Jatiasih, pengusaha justru hanya membangun septik tank. Padahal ada rekomendasi membuat IPAL.

Rupanya selama pembangunan, kata Andrea, tak ada petugas bidang pengawasan bangunan melakukan pengecekan. "Setelah kami ngecek, mereka baru membuat IPAL," ujarnya.

Menurut Andrea, pembangunan IPAL sekarang menjadi syarat wajib bagi pengusaha bisnis makanan untuk membuka usaha. Hal itu termaktub dalam Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pengolahan Air Limbah. Dalam regulas itu, pemerintah tegas meminta agar limbah domestik, limbah non-kakus atau grey water atay black water sebaiknya tidak dibuang ke saluran air.

Advertising
Advertising

Karena itu, pemerintah mulai sekarang mendorong pengusaha bisnis kuliner melengkapi tempat usahanya dengan IPAL. Sebab, menurut Andrea, mayoritas tempat usaha di wilayah setempat belum memiliki instalasi untuk mengolah limbah cair hasil cucian piring, dan sebagainya. "Kami sudah memberikan teguran hingga 70 gerai sepanjang Agustus," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perumahan, Permukiman, dan Pertanahan, Kota Bekasi, Imas Aisyah mengatakan pemerintah menargetkan seluruh gerai usaha makanan memiliki instalasi pengolahan air limbah pada 2021. "Sekarang baru fokus sosialisasi, sehingga masih ada toleransi," kata dia.

Berita terkait

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

19 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

22 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

22 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Pakar Jepang dan Cina Diskusi Soal Pelepasan Air Limbah Fukushima

29 hari lalu

Pertama Kali, Pakar Jepang dan Cina Diskusi Soal Pelepasan Air Limbah Fukushima

Ini menjadi pembicaraan pertama Jepang-Cina sejak Tokyo mulai melepaskan air limbah Fukushima ke laut tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

31 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Cina Kecam Jepang karena Buang Lagi Limbah Nuklir PLTN Fukushima

29 Februari 2024

Cina Kecam Jepang karena Buang Lagi Limbah Nuklir PLTN Fukushima

Kedutaan Besar Cina mengkritik pemerintah Jepang yang melanjutkan pembuangan air limbah dari PLTN Fukushima

Baca Selengkapnya

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

22 Februari 2024

Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

22 Februari 2024

Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

Presiden Jokowi menekankan pentingnya perangkat ini untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Terobosan BRIN Ubah Limbah Tahu menjadi Biogas

17 Februari 2024

Terobosan BRIN Ubah Limbah Tahu menjadi Biogas

Peneliti BRIN melakukan penelitian mengubah limbah tahu menjadi biogas di Kabupaten Bandung. Bermanfaat memenuhi kebutuhan memasak rumah tangga.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya