Greenpeace: Reklamasi Menambah Beban Pencemaran Teluk Jakarta

Senin, 4 November 2019 16:38 WIB

Satu sudut Pulau D atau Pantai Maju di proyek pulau reklamasi Teluk Jakarta, Kamis 13 Juni 2019. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Juru Kampanye Laut Greenpeace Indonesia, Arifsyah Nasution, menilai pemerintah gagal menangani pencemaran limbah timbal alias logam di perairan Teluk Jakarta meski sudah menjalankan proyek reklamasi. Menurut Arifsyah, reklamasi justru menambah tingkat pencemaran di wilayah pesisir Teluk Jakarta.

"Reklamasi hanya menambah beban Teluk Jakarta dan membuktikan bahwa ada kegagalan dalam penanganan lingkungan hidup baik di kawasan teluk maupun pesisir di Teluk Jakarta," kata Arifsyah saat dihubungi, Senin, 4 November 2019.

Dia memaparkan, mulanya pemerintah beralasan menjalani proyek reklamasi guna memulihkan lingkungan hidup di pesisir Jakarta. Akan tetapi, pencemaran tetap berlangsung. Bahkan, papar Arif, ada atau tidaknya pulau reklamasi tetap berpotensi mencemari lingkungan.

Salah satunya di Kepulauan Seribu. Dia khawatir apabila tak ada pulau reklamasi, maka limbah mengalir ke wilayah Taman Nasional Kepulauan Seribu dan merusak terumbu karang. Namun dengan adanya pulau buatan pun, limbah bakal tersumbat di sekitaran pulau.

Arif berujar pencemaran limbah sudah berlangsung sedari dulu. Pencemaran di Teluk Jakarta, lanjut dia, merupakan isu lama yang tak kunjung diselesaikan pemerintah. Karena itu, menurut dia, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat seharusnya mengendalikan pembuangan limbah dari hulu.

Advertising
Advertising

"Misalnya di Jakarta Utara ada beberapa kawasan. Ada juga beberapa perbatasan antara Bekasi-Jakarta, antara Jakarta-Tangerang harus dicek.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal Ahmad Safrudin menyebut, pihaknya menemukan kandungan timbal pada mengambang di atas perairan Teluk Jakarta. Limbah ini tampak di sisi timur Pulau D reklamasi. Padahal, dia berujar, limbah yang sudah menyatu dengan air biasanya bakal mengendap ke bawah atau disebut proses sedimentasi.

Berita terkait

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

2 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

3 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

3 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

6 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

8 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

8 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

12 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

13 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

13 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

19 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya