Wali Kota Bekasi Jawab Imbauan Tito Karnavian Soal Parkir

Rabu, 6 November 2019 14:35 WIB

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan Kartu Indonesia Anak ketika diluncurkan pada akhir Desember 2018. TEMPO/Adi Warsono

TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjawab imbauan Mendagri Tito Karnavian soal penarikan pajak parkir di depan minimarket yang dikuasai oleh sekelompok preman berkedok organisasi masyarakat. Menurut Rahmat, Pemkot Bekasi saat ini tengah menata regulasi terkait perparkiran tersebut.

Rahmat menyatakan bahwa pihaknya berupaya untuk terus menggali potensi pendapatan daerah berdasarkan regulasi yang dibuat pemerintah. Penataan perparkiran menurut dia, adalah salah satu potensi tersebut.

"Saya sudah bilang, pemerintah Kota Bekasi itu berdasarkan potensi yang ada. (Pemerintah) melakukan ekstensifikasi, ekstensifikasi itu sama dengan penataan," kata Rahmat Effendi di Plasa Pemkot Bekasi, Rabu, 6 November 2019.

"Jadi kalau Pak Mendagri bilang, kita (sekarang) melakukan penataan tentunya regulasinya sedang kita tata," ujar Rahmat Effendi.

Sebelumnya video tentang pengelolaan lahan parkir di Kota Bekasi oleh organisasi masyarakat viral di media sosial. Dalam video tersebut, pemerintah Kota Bekasi meminta kepada pengusaha minimarket supaya kerja sama dengan organisasi masyarakat dalam pengelolaan lahan parkir.

Advertising
Advertising

Video tersebut dibuat pada saat aksi unjuk rasa di sebuah minimarket di SPBU, Jalan Raya Narogong, Rawalumbu pada 23 Oktober 2019 lalu. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, masa dari ormas sempat memblokade Jalan Raya Narogong, sehingga menyebabkan kemacetan parah.

Kepala Bapeda Kota Bekasi, Aan Suhanda, dalam video tersebut sempat menanyakan apakah indomaret tersebut bersedia bekerja sama dengan ormas atau tidak. Perwakilan toko awalnya menjawab bersedia, namun sekelompok anggota ormas tampak memberikan tekanan.

"Bersedia-bersedia, tidak-tidak, begitu yang jelas," kata orang dalam video tersebut yang kemudian pemilik toko menyatakan kesediannya lalu disambut tepuk tangan.

Video tersebut viral setelah diunggah oleh akun Facebook pengusaha Peter F Gontha. Dalam penggalan keterangan video tersebut terbesit kekhawatiran Bekasi akan dikuasai preman seperti Meksiko, Brasil dan negara Amerika Latin lainnya.

Video tersebut lantas mendapatkan tanggapan dari Mendagri Tito Karnavian. Menurut Tito, parkir yang dikelola preman dapat merugikan masyarakat dan berpotensi menjadi pungutan liar. Selain itu, perparkiran di kota besar melibatkan uang yang cukup besar yang bisa menjadi potensi pendapatan daerah.

Karena itu, Tito mengimbau setiap kepala daerah untuk melakukan penataan regulasi perparkiran.

Rahmat mengakui bahwa pihaknya memang menggandeng ormas sebagai pengelola parkir di depan minimarket. Perihal unjuk rasa ormas yang viral karena dinilai menekan pemerintah dan pengusaha, Rahmat memakluminya.

"Karena memang berhadapan dengan teman-teman yang pada taraf pemahaman tidak seperti kita, ini butuh waktu," kata dia.

Sejauh ini Rahmat menambahkan, setelah aksi unjuk rasa yang viral, pemerintah menghentikan penarikan pajak parkir di depan minimarket. Badan Pendapatan Daerah tak lagi mengeluarkan surat tugas kepada perseorangan sebagai eksekutor penarikan parkir kepada pengunjung.

"Saran Pak Kapolres, orang yang jadi juru parkir juga harus lolos SKCK, sehingga nanti nyaman, nah dengan kenyamanan itu Insya Allah Kota Bekasi, menjadi kota tujuan investasi," ucap Rahmat Effendi.

Berita terkait

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

2 jam lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

2 jam lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

5 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

11 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons KPU Saat Mendagri Minta Cegah Kebocoran Data Pemilih Pilkada 2024

Tito Karnavian mengingatkan KPU tentang potensi pidana jika terjadi kebocoran data pemilih Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

2 hari lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

2 hari lalu

Tito Karnavian Pastikan Pilkada Serentak Digelar 27 November 2024

Mendagri Tito Karnavian mengatakan sebelumnya memang ada wacana yang muncul untuk mempercepat pelaksanaan Pilkada.

Baca Selengkapnya