Kader PDIP Dewi Tanjung Adukan Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Febriyan

Rabu, 6 November 2019 16:54 WIB

Kader PDI P Dewi Tanjung (kerudung merah) saat melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan atas tuduhan rekayasa penyiraman air keras ke Polda Metro Jaya, Rabu 6 November 2019. TEMPO/TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Kader PDIP Dewi Tanjung melaporkan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan ke Polda Metro Jaya. Perempuan itu menuding Novel melakukan rekayasa dalam kasus penyiraman air keras ke matanya yang terjadi April 2017.

"Saya akan melaporkan penyidik KPK Novel Baswedan atas dugaan rakayasa kasus penyiraman kasus matanya," ujar Dewi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu 6 November 2019.

Dewi berpendapat kasus penyiraman air keras Novel Baswedan merupakan rekayasa. Menurut dia, terdapat banyak kejanggalan dalam kasus itu, seperti efek dari air keras yang hanya merusak bagian mata Novel. Menurut dia, dampak dari air keras seharusnya juga merusak hingga bagian pipi.

Perempuan yang juga pernah menuding Politikus Partai Amanat Nasional Amien Rais melakukan makar itu menilai ada kejanggalan dari video-video yang memperlihatkan kondisi Novel, termasuk salah satu video Novel dengan keadaan mata tidak rusak yang viral di sosial media.

Dia mengaku sudah membawa sejumlah barang bukti atas laporannya tersebut. Namun Dewi enggan menjelaskan lebih jauh.

"Ada barang bukti foto-foto, video," ujarnya.

Advertising
Advertising

Berita tudingan rekayasa kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan mencuat di sosial media beberapa hari lalu dari sebuah tayangan video Novel sedang duduk sambil didorong di kursi roda.

Pengunggah video itu menyertakan keterangan tertulis "Mata Novel Baswedan saat baru ditayangin di NET TV 18 april 2017..!?dia kaget dg tiba2 kemunculan wartawan NET, liat matanya dan pipi mulus pdhl baru kasus penyiraman," tulisnya.

Dari video itu, sejumlah pemilik akun media sosial di Twitter lantas menuduh adanya rekayasa dalam penyiraman air keras terhadap Novel. Akun-akun itu mencuit dengan narasi soal adanya skenario di kasus Novel Baswedan.

Novel sendiri telah menanggapi serangan kepadanya di media sosial twitter. Dia menyatakan sempat mengalami luka bakar di bagian wajahnya saat awal peristiwan penyiraman air keras itu. Namun luka tersebut pulih hanya dalam waktu 5 hari saja setelah ditangani dokter ahli di Singapura.

"Di Singapore kebetulan bagus dan Alhamdulillah atas izin Allah bisa kembali hanya sedikit sekali yang tersisa. Hanya luka permukaan. Jadi semua tumbuh sendiri yang di muka. Saya lihat ke kaca juga enggak nampak, cuma dilihat sama orang yang dampingi," kata Novel kepada Tempo, Rabu 6 November 2019.

Berita terkait

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

1 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

2 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

3 jam lalu

Pengamat Sebut Keunggulan Khofifah dari Risma di Pilkada Jatim, Apa Saja?

Posisi Risma sebagai kader PDIP dinilai mampu memberikan keuntungan bagi Khofifah di Pilkada Jatim.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

5 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

5 jam lalu

Ketum Projo Budi Arie Pastikan Jokowi Bukan Lagi Kader PDIP

Ketika ditanya peluang Jokowi masuk partai lain, Budi Arie meminta publik menunggu. Dia juga bicara soal peluang Jokowi masuk Golkar.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

5 jam lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

8 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

10 jam lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

14 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

16 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya