Pembahasan APBD DKI Mepet, FITRA: Rawan Dikorupsi

Editor

Febriyan

Rabu, 6 November 2019 17:52 WIB

Gubernur Anies Baswedan bersama pimpinan DPRD DKI Jakarta usai penandatanganan Mou Kebijakan Umum APBD Perubahan DKI 2019 di Jakarta, Rabu 14 Agustus 2019. TEMPO /TAUFIQ SIDDIQ

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Seknas Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Misba Hasan menilai APBD DKI 2020 rawan dikorupsi. Pasalnya, pembahasan rancangan APBD dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.

Misba mengatakan Pemprov DKI Jakarta terlambat dalam melimpahkan dokumen Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) ke DPRD DKI Jakarta. Dokumen yang seharusnya sudah selesai pada Juli-Agustus lalu, baru diserahkan pada awal bulan ini.

Hal itu membuat anggota dewan tak memiliki waktu cukup untuk menyisir anggaran belanja yang ganjil.

"Kalau sekarang, anggota dewan jadi ga punya waktu untuk 'metani' atau menyisir anggaran yang dianggap janggal, padahal ini kan tugas wakil rakyat," ujar Misba dalam jumpa pers di Populi Center, Jakarta Barat, Rabu, 6 November 2019.

Misba menjelaskan, setelah pembahasan KUA-PPAS di Dewan selesai, berkas itu akan dikembalikan ke masing-masing dinas untuk merinci tiap kegiatan dan anggarannya. Setelah itu TAPD, Sekda, dan Bapeda akan mengembalikan berkas ke Dewan untuk dibahas dan disisir ulang.

Advertising
Advertising

Setelah berkas dirasa jelas dan tak ada keganjilan apapun, Pemprov DKI akan mengajukannya ke Pemerintah Pusat dan akan mendapat review oleh Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan. Jika tak ada masalah, berkas anggaran itu baru akan dikembalikan ke Pemprov DKI untuk disahkan dan menjadi APBD 2020.

"Proses ini paling tidak butuh waktu 2 bulan lagi, jadi masih panjang lah prosesnya," kata Misba.

Apa lagi, Misba mengatakan dengan waktu penyisiran yang lumayan singkat saja, Dewan menemukan banyak keganjilan dalam KUA-PPAS 2020. Seperti misalnya rencana pembelian lem aibon dan pulpen yang nilainya mencapai ratusan miliar.

Sehingga, Misba mengatakan, jika Pemprov DKI dan DPRD akan melaksanakan seluruh rangkaian proses itu kurang dari waktu yang seharusnya, maka anggaran di RKPD 2020 akan rawan dikorupsi.

"Ini yang kami sebut laten korupsi. Potensi korupsi ada di sana," kata Misba.

Hingga hari ini, Pemprov DKI Jakarta bersama komisi di DPRD tengah melaksanakan rapat rencana APBD DKI 2020. Rapat pembahasan itu dijadwalkan akan selesai pada akhir November 2019.

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

5 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

9 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

9 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

10 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

11 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

14 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

17 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

17 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

17 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya