Tarik Ulur Cawagub DKI: Dari PKS Mengeluh Hingga Manuver Gerindra
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Dwi Arjanto
Minggu, 10 November 2019 15:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Sudah lebih dari setahun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memimpin ibu kota, tanpa didampingi wakilnya, karena Calon Wakil Gubernur atau Cawagub DKI mandek. Sebelumnya, Sandiaga Uno mengundurkan diri dari kursi Wagub DKI karena memutuskan maju sebagai Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2019.
Dua partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno, PKS dan Gerindra, telah mencalonkan dua nama Cawagub DKI untuk menggantikan Sandiaga yang mundur sejak Agustus tahun lalu. Keduanya adalah Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu.
Belakangan, dua calon yang diajukan PKS dianggap mandek. Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik meminta Partai Keadilan Sejahtera mengevaluasi pencalonan dua kadernya yang didorong menjadi calon gubernur. Taufik pun meminta PKS menjalin komunikasi politik dengan partai lain, selain Gerindra.
"Barang ini (pemilihan wagub) ada di DPRD. DPRD unsurnya banyak. Ya komukasi lah dengan semua unsur itu. Kalau duduk-duduk saja ya mana bisa," kata Taufik di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 24 Oktober 2019.
DPRD DKI Jakarta periode sebelumnya menunda pemilihan pengganti Sandiaga Uno pada akhir masa jabatannya karena mengejar pengesahan APBD Perubahan 2019. Kini, pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta pun masih terhambat karena legislatif tengah sibuk membahas rancangan APBD DKI 2020. Berikut tarik ulur pemilihan Wagub DKI tersebut:
-PKS Mengeluh Berjalan Sendiri
Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi mengisyaratkan partainya berjuang sendiri sehubungan dengan pemilihan wakil gubernur atau wagub DKI. Suhaimi mengaku merasakan bahwa Partai Gerindra tak membantu untuk mempercepat proses pemilihan wagub.
"Ibaratnya itu terasa tapi susah diungkapkan dalam kata-kata," ujar Suhaimi saat dihubungi Tempo, Rabu, 23 Oktober 2019.
<!--more-->
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno sebelumnya juga menilai PKS terkesan berjuang tanpa Partai Gerindra dalam memperjuangkan pemilihan dua calon wagub DKI. Adi menyebut tak tampak peran Gerindra untuk membantu PKS mempercepat proses pemilihan wagub.
-Gerindra Minta PKS Evaluasi Dua Cagub
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik meminta PKS mengevaluasi pencalonan dua kadernya yang didorong menjadi calon gubernur. Taufik pun meminta PKS menjalin komunikasi politik dengan partai lain, selain Gerindra.
"Barang ini (pemilihan wagub) ada di DPRD. DPRD unsurnya banyak. Ya komukasi lah dengan semua unsur itu. Kalau duduk-duduk saja ya mana bisa," kata Taufik di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, 24 Oktober 2019.
Menurut Taufik, PKS mesti lebih aktif menjalin komunikasi politik dalam pemilihan wagub ini. Namun, Wakil Ketua DPRD DKI ini melihat PKS kurang aktif dalam melakukan komunikasi politik.
"Tidak jalan," ujarnya. "Yang mustinya di depan PKS dong. Ya kan barang, barang dia. Masa dia duduk-duduk saja, kami yang lari-lari."
-Gerindra Ajukan Empat Nama Baru Cawagub DKI
Dewan Pengurus Daerah Partai Gerindra mengusulkan empat nama calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, yang direstui ketua umumnya, Prabowo Subianto. Surat pencalonan keempat orang tersebut beredar pada Kamis, 7 November 2019.
<!--more-->
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik membenarkan empat nama yang berada dalam surat yang dikirimkan ke Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera tersebut.
Taufik ikut menandatangani surat tersebut bersama Sekretaris DPD Partai Gerindra DKI Husni Thamrin dan Sekretaris Jenderal DPP Gerindra Ahmad Muzani. "Benar ada empat nama," ujar Ketua DPD Partai Gerindra Muhamad Taufik saat dihubungi Kamis 7 November 2019.
Menurut Taufik, Partai Gerindra mengusulkan calon wagub untuk memberikan opsi pilihan figur yang bisa diterima oleh DPRD. "Kemarin dua nama yang diusulkan macet, ya sudahlah kita usulkan dari kita (Gerindra) ada, dari PKS ada," ucapnya.
-PKS Sebut Kursi Wagub Jatahnya
Ketua Fraksi PKS Muhammad Arifin mengingatkan Partai Gerindra terkait kesepakatan jatah kursi Wagub.
"PKS dan Gerindra selaku partai pengusung Anies Baswedan - Sandiaga Uno telah menyepakati kursi wakil gubernur jatah PKS," ujar Arifin dalam keterangan tertulisnya, Jumat 8 November 2019.
Arifin meminta Partai Gerindra menghormati dan tidak mencederai kesepakatan tersebut. Dia menilai dengan mengirimkan nama calon wakil gubernur tersebut Partai Gerindra sama dengan mengingkari kesepakatan tersebut.
Dia mengaku sampai saat ini belum ada komunikasi dari Partai Gerindra terkait pengajuan nama tersebut. Namun Arifin meyakini Partai Gerindra tetap menghormati kesepakatan bahwa jatah kursi wakil gubernur DKI milik PKS. "Kami belum mendapatkan informasi, biasanya kalau ada langsung disampaikan ke fraksi," ujarnya soal nama baru Cawagub DKI tersebut.
IMAM HAMDI | LANI DIANA | TAUFIQ SIDDIQ