King Cobra Tewaskan Pemuda di Depok, Begini Kronologisnya

Senin, 11 November 2019 18:53 WIB

Seorang prajurit Thailand bermain dengan ular beracun di depan prajurit militer Amerika Serikat dalam latihan militer Cobra Gold di Chanthaburi, Thailand, 14 Februari 2019. Latihan Cobra Gold ini juga diikuti beberapa prajurit militer dari berbagai negara, yakni Thailand, Amerika Serikat, Singapura, Jepang, China, India, Indonesia, Malaysia dan Korea Selatan. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Depok – Rendy Arga Yudha, 18 tahun, digigit ular jenis King Cobra saat sedang memberi minum pada Rabu 6 November 2019. Gigitan itu yang akhirnya mengantar Rendy menemui ajal sekitar lima hari berselang.

Yanti (42), tetangga Rendy, mengungkap kronologis peristiwa gigitan ular tersebut saat ditemui pada Senin 11 November 2019. Ia mengatakan, saat kejadian tiba-tiba Rendy mendatanginya dan hendak meminta minyak kayu putih.

"Sekitar pukul 08.00, dia (Rendy) mendatangi saya sama suami, minta minyak kayu putih," kata Yanti.

Yanti mengatakan, saat ditanyai maksudnya, Rendy menunjukkan jari telunjuk tangan kanannya yang berdarah. Rendy mengatakan kalau dia digigit ular kobra peliharaannya.

“Saat itu kondisi wajah Rendy mulai terlihat pucat dan suhu badannya pun sangat panas,” kata Yanti.

Advertising
Advertising

Yanti pun segera mengikat jari telunjuk Rendy dengan karet yang, menurutnya, bisa mencegah bisa ular menyebar ke seluruh jaringan darah Rendy. Setelahnya, Yanti menghubungi keluarga Rendy.

Tak lama kemudian, bude dari Rendy pun datang bersama tetangganya yang lain. Mereka segera melarikan Rendy ke Puskesmas, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Universitas Indonesia.

Di rumah sakit itu, Rendy sempat dirawat selama empat hari. Sayang, nyawanya tak tertolong. Pemuda tersebut mengembuskan napas terakhirnya pada Minggu dinihari 10 November 2019, pukul 03.35 WIB.

Terpisah, pemerhati reptil, Arby Krisna, mengatakan, ada kesalahan dalam penanganan ular berbisa oleh Rendy maupun pertolongan pertama yang diberikan untuk pemuda itu. “Pertama, korban memegang dengan tangan kosong. Dalam penanganan ular berbisa juga sangat diharamkan memegang pakai tangan kosong,” kata Arby.

Kemudian saat terjadi kecelakaan, kata Arby, keluarga mengikat tangan korban menggunakan karet. Seharusnya, ketika terjadi gigitan ular berbisa, pertolongan pertama yang harus dilakukan adalah imobilisasi atau biarkan bagian tubuh yang tergigit jangan sampai bergerak.

“Bukan diikat tetapi jaga supaya tubuh yang terkena gigitan tidak bergerak,” kata Arby.

Berita terkait

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

8 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

21 hari lalu

Golkar Jajaki Koalisi dengan PKS Hadapi Pilkada Depok 2024

Ketua DPD Golkar Kota Depok Farabi A. Arafiq telah bertemu dengan Ketua DPD PKS Kota Depok Imam Budi Hartono untuk menjajaki koalisi di Pilkada Depok.

Baca Selengkapnya

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

56 hari lalu

Geger Rekapitulasi Suara di Kota Depok: Dugaan Intimidasi hingga Viral Surat PPK Mundur

Proses rekapitulasi penghitungan suara di Kota Depok diwarnai dugaan intimidasi. Proses rekapitulasi sempat terhenti.

Baca Selengkapnya

Dua Warga Badui Digigit Ular Berbisa, Kondisinya Parah dan Dirujuk ke RSUD Banten

8 Februari 2024

Dua Warga Badui Digigit Ular Berbisa, Kondisinya Parah dan Dirujuk ke RSUD Banten

Dua warga Badui korban gigitan ular berbisa ini sudah sepekan dengan kondisi cukup parah. Bagian tangan menghitam dan membusuk.

Baca Selengkapnya

Balita di Tangerang Tewas Digigit King Kobra saat Bermain di Rumah

24 Januari 2024

Balita di Tangerang Tewas Digigit King Kobra saat Bermain di Rumah

Balita MN melihat ada lubang kemudian memasukkan tangannya ke dalam lubang yang diduga merupakan sarang ular itu.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

11 Januari 2024

Politikus PDIP Sebut Relokasi Paksa Siswa SDN Pondok Cina 1 Bukti Keangkuhan Penguasa Depok

Wakil Ketua DPRD Kota Depok dari Fraksi PDIP, Hendrik Tangke Allo, menilai relokasi paksa siswa SDN Pondok Cina 1 bukti keangkuhan penguasa Depok.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

25 Desember 2023

Wali Kota Gratiskan Depok Open Space Dipakai untuk Pertunjukan

Warga Kota Depok dipersilakan memanfaatkan Depok Open Space jika ingin membuat pertunjukan di sana tanpa dipungut biaya

Baca Selengkapnya

PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

17 November 2023

PMT Lokal Rp 18 Ribu hanya Dapat 2 Otak-otak, Kota Depok: Bukan Otak-otak Pinggir Jalan

Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk lebih menekan angka stunting di Kota Depok ramai diperbincangkan

Baca Selengkapnya

Hendak Study Tour, Bus Rombongan SMPN 3 Depok Kecelakaan di Cipali

5 Oktober 2023

Hendak Study Tour, Bus Rombongan SMPN 3 Depok Kecelakaan di Cipali

Bus yang ditumpangi siswa SMP Negeri 3 Depok dikabarkan mengalami kecelakaan di Tol Cipali

Baca Selengkapnya

Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

4 Oktober 2023

Wali Kota Sebut Pemkot Depok Gelar Salat Istisqa Minimalis, Begini Penjelasannya

Pemerintah Kota Depok menggelar salat minta hujan atau Salat Istisqa di Lapangan Balai Kota Depok, Rabu, 4 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya