Janji Manis Kampoeng Kurma Untuk Yakinkan Calon Investor

Reporter

Tempo.co

Editor

Febriyan

Jumat, 15 November 2019 05:01 WIB

Kantor PT Kampoeng Kurma Group di Jalan Pangeran Assogiri, Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, seperti yang terlihat Kamis 14 November 2019. Tempo/M Sidik Permana

TEMPO.CO, Jakarta - Kampoeng Kurma dipermasalahkan oleh sejumlah investornya. Korban mengaku diiming-imingi keuntungan besar sehingga tertarik menaruh uang mereka.

Irvan Nasrun, seorang investor Kampoeng Kurma menyatakan bergabung bersama perusahaan itu pada awal 2018. Saat itu, Irvan, menyatakan bahwa pihak PT Kampoeng Kurma menawarkan keuntungan yang sangat menarik.

Pria berusia 44 tahun itu menyatakan bahwa pihak PT Kampoeng Kurma menyatakan setiap kavling seluar 400 meter persegi bisa menghasilkan keuntungan Rp 150 juta jika berbuah dalam waktu lima tahun. Setiap kavling dijual dengan harga beragam.

"Dan setiap tahunnya dijanjikan akan berbuah," kata Irvan ketika dihubungi Tempo, Kamis, 14 November 2019.

Awalnya, Irvan menginvestasikan uangnya sebesar Rp 99 juta untuk satu kavling. Terus diiming-imingi keuntungan besar, dia pun kembali membeli enam kavling pada pertengahan tahun 2018. Total dana yang dia keluarkan sebesar Rp 417 juta.

Advertising
Advertising

Kecurigaan Irvan mulai muncul ketika pada akhir 2018 pihak Kampoeng Kurma tak juga memberikannya sertifikat Akta Jual Beli (AJB) tanahnya. Dia pun akhirnya meminta manajemen mengembalikan dananya.

“Saya minta dana kembali karena belum ada jual beli, lahannya belum siap, pohon juga belum ditanam, fasilitas pun belum. Jangankan pohon, lahan saja belum diratakan,” kata Irvan.

Irvan kaget karena ternyata banyak investor lain yang juga merasa ditipu. "Ternyata bukan hanya saya yang sudah mengajukan pengembalian dana tapi banyak pembeli lain pun sama namun belum ada hasilnya," kata dia.

Menurut Irvan, para investor telah melakukan somasi secara resmi sebanyak tiga kali kepada pihak Kampoeng Kurma. Mereka juga sudah membicarakannya melalui telepon dan aplikasi percakapan Whatsapp.

“Sudah disomasi tiga kali secara resmi, sebelumnya saya hubungi melalui telepon dan Whatsapp tapi tanggapan mereka selalu bilang enggak ada dana. Setiap somasi juga saya bilang ke mereka kalau mereka enggak tepati janji, saya akan angkat ini ke media,” kata Irvan, yang menjadi korban investasi bodong.

Tribudi, investor lainnya, mengatakan pihak Kampoeng Kurma pernah menyatakan bahwa kondisi keuangan mereka saat ini memang sedang kurang sehat. Dalam sebuah pertemuan, pihak direksi pun berjanji akan mengganti uangnya pada April mendatang.

Itu pun, menurut dia, menunggu penjualan sejumlah aset. Berdasarkan pantauan Tempo, gedung kantor Kampoeng Kurma di Kelurahan Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor, memang telah dipasang tulisan akan dijual.

"Mereka berjanji akan membereskanya dan minta kami bersabar, mereka pun akan menjual gedung kantor dan perusahaan Kurma TV bagi konsumen yang meminta dana kembali," kata dia. "Masalahnya bangunan kantor yang akan mereka jual ini belum laku, jadi bagaimana mungkin mereka bisa membayar sedangkan kondisi keuangan mereka beasalah."

Namun, tak seperti Irvan, Tribudi mengaku masih optimis Kampoeng Kurma akan bangkit. Tribudi mengaku awalnya membeli kavling kebun kurma di wilayah Jonggol akan tetapi pihak perusahaan menginformasikan jika lokasi kavling milknya tidak bagus untuk ditanam kurma. Alhasil perusahaan pun mengalihkan kavlingnya ke kebun yang berada di Cirebon.

"Saya pribadi masih optimis invetasi membaik karena di beberapa daerah seperti Cirebon perkebunannya sedang berjalan dan mulai tumbuh," kata dia.

MEIDYANA ADITAMA WINATA| M SIDIK PERMANA| MARTHA WARTA

Berita terkait

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

5 jam lalu

Berkas Kasus Bendesa Adat Bali Diduga Peras Pengusaha Rp10 Miliar Dilimpahkan ke Pengadilan

Bendesa Adat Berawa Ketut Riana diduga memeras pengusaha yang membutuhkan rekomendasi perizinan investasi

Baca Selengkapnya

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

1 hari lalu

Pencabutan Izin Usaha Paytren Dinilai Menyelamatkan Lebih Banyak Calon Investor

Ekonom Nailul Huda menilai langkah OJK mencabut izin PT Paytren Manajemen Investasi sudah tepat.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

4 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

4 hari lalu

Kementerian ESDM Buka Lelang 5 Wilayah Kerja Migas pada 2024

Kementerian ESDM membuka penawaran sebanyak lima wilayah kerja minyak dan gas (migas) pada lelang Wilayah Kerja (WK) Migas Tahap I Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

4 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

5 hari lalu

OJK Ungkap Sejumlah Modus Penipuan Baru

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ungkap sejumlah modus penipuan baru.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

7 hari lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

7 hari lalu

Analis Perkirakan Harga Emas Terus Naik, Investor Diminta Tahan Dulu

Analis komoditas dan mata uang Lukman Leong mengatakan kenaikan harga emas Antam mengikuti tren harga emas dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

9 hari lalu

Terkini: Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ombudsman Buka Suara Kasus Penipuan Deposito BTN

Staf Khusus Menteri Keuangan mengatakan Jokowi sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkomunikasi dengan Prabowo.

Baca Selengkapnya