Warga Perumahan di Bekasi Ini Gratis PBB Karena Sampah

Sabtu, 16 November 2019 08:52 WIB

Seorang warga membuang botol plastik pada Bank Sampah di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, di Jakarta, Senin 4 November 2019. Pemerintah provinsi DKI Jakarta menobatkan wilayah kampung hijau berseri tersebut sebagai percontohan wilayah pengurangan sampah, yang merupakan bagian dari program Sampah Tanggung Jawab Bersama (SAMTAMA). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Filosofi bahwa sampah adalah rupiah terbukti di Perumahan Griya Persada Elok, Kelurahan Mustikajaya, Kota Bekasi. Berkat bank sampah, warga di sana kini tak lagi dipusingkan urusan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan atau PBB.

"Ini adalah inovasi agar bank sampah memberi manfaat lebih bagi nasabahnya," ujar Lurah Mustikajaya, Faried Wajdi, kepada Tempo di lokasi, dua hari lalu.

Bank Sampah Wijaya Kusuma, begitu namanya. Saban Selasa pagi, tiga petugas kebersihan mengangkut sampah anorganik yang sudah dipilah warga.

Setelah dikumpulkan, sampah tadi dikumpulkan dan ditimbang di Sekretariat RW. Setiap kilogram sampah dikonversi jadi rupiah. Kantong plastik Rp 500, kardus Rp 2.000, botol plastik Rp 4.000-5.000, dan besi aluminium Rp 7.000-10 ribu.

Sebelum tumpukan menggunung di ruang 5 x 8 meter itu, pengepul datang mengangkut sampah sebulan sekali. Sekali setor, sampah itu berubah jadi Rp 2-3 juta. "Uang itu dimasukkan ke tabungan," kata Mimin Karmini, Ketua Bank Sampah Wijaya Kusuma.

Mini adalah pelopor Bank Sampah Wijaya Kusuma lima tahun lalu. Mendapat inspirasi dari sebuah tayangan televisi, ibu rumah tangga itu lalu belajar cuilan ilmu perbankan, termasuk membuat buku tabungan sampai pencatatan buku besar. Dia pun tak segan belajar pemilahan sampah ke pengepul barang rongsokan.

Perjuangan Mini dan ibu-ibu PKK disana tak mudah. Awalnya, bank sampah itu sepi peminat hingga mereka harus merayu dengan doorprize berupa gula dan minyak goreng bagi warga yang maumengantarkan sampahnya. Upaya Mini itu tak sia-sia karena kini sekitar 130 keluarga dari 320 keluarga di rukun warga itu, jadi nasabahnya.

Advertising
Advertising

Ide agar tabungan sampah itu digunakan untuk pembayaran PBB muncul setelah Faried Wajdi datang menjadi lurah di sana Agustus lalu. Dia melihat pengurus Wijaya Kusuma butuh ide tentang pengelolaan tabungan nasabah sebesar Rp 500 ribu sampai Rp 1 jutaan per tahun.

Sarjana ilmu pemerintahan Universitas Padjadjaran ini memunculkan ide tersebut karena melihat kesadaran pembayaran pajak warga Kelurahan Mustikajaya tergolong rendah. Mereka berada di urutan ke-45 dari 56 kelurahan se-Kota Bekasi. Dia pun mengusulkan agar tabungan warga dipakai membayar PBB, ketimbang menguap untuk hal tidak berfaedah.

"Alhamdulillah, warga merespons baik," kata Faried.

Program bertajuk Trash for Tax itu diluncurkan di sekretariat Wijaya Kusuma Selasa lalu. Warga permukiman menengah dengan rumah 60-an meter persegi itu baru menerima tabungannya setelah dipotong PBB, rata-rata Rp 225 ribu.

"Tidak keberatan, malah senang. Tidak mikir lagi buat bayar pajak setiap tahun," kata Margono, nasabah yang menerima Rp 275 seusai dipotong pajak.

Kini Lurah Faried mulai optimistis memandang target PBB Rp 5,3 miliar yang dipatok Pemkot Bekasi kepadanya. Dengan sisa waktu yang mepet dan pencapaian baru 78,9 persen, sebelumnya Faried cs harus mengetuk rumah warga malam-malam untuk menagih PBB.

"Kalau program ini berjalan di 32 RW lain, cukup auto-debit tabungan bank sampah," ujarnya.

Berita terkait

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

4 jam lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

4 jam lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

7 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

7 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

8 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

12 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

13 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

19 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

1 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

1 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya