Polisi: Penyiraman Cairan Kimia Beda dengan Kasus Novel Baswedan

Sabtu, 16 November 2019 17:37 WIB

Polisi menunjukkan tersangka penyiraman air keras, VY saat rilis kasus tersebut di Mapolda Metro Jaya, jakarta, Sabtu, 16 November 2019. Polisi menangkap VY yang diduga melakukan penyiraman air keras berupa air soda api terhadap sembilan orang korban di tiga lokasi terpisah di Jakarta Barat. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Bahan yang digunakan pelaku penyiraman cairan kimia kepada siswi SMP berbeda dengan penyiraman air keras pada kasus Novel Baswedan. Kepala Bidang Kimia dan Biologi Forensik Publasfor Bareskirm Polri Komisaris Besar Andi Firdaus mengatakan bahan kimia yang digunakan pelaku di Jakarta Barat adalah soda api.

"Soda api atau natrium hidroksida," kata Andi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya pada Sabtu, 16 November 2019.

Menurut Andi, bahan tersebut identik ditemukan di tiga tempat kejadian perkara (TKP). Dia mengatakan, soda api mudah didapat di toko-toko material bangunan.

"Termasuk bahan yang berbahaya, dapat menyebabkan iritasi ke kulit apabila disiramkan," ujar Andi.

Menurut Andi, kadar dalam soda api yang digunakan pelaku tidak terlalu tinggi. Saat ditanya apakah cairan tersebut mirip dengan yang digunakan pelaku penyiraman terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Andi menilai berbeda.

Advertising
Advertising

"Kalau ini basa, kalau yang Pak Novel itu asam," kata dia.

Polisi menangkap pelaku penyiraman soda api di Jakarta Barat berinisial FY, 29 tahun, berdasarkan CCTV warga pada penyiraman 6 siswi SMP di Srengseng.

Menurut polisi, pelaku melakukan penyiraman cairan kimia itu di tiga lokasi berbeda. Pertama, di belakang rumah makan Puas, Jalan Raya Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Selasa 5 November 2019 sekitar pukul 16.30. Korbannya adalah dua pelajar berinisial AE dan P berumur 13 tahun.

Kedua, di Jalan Taman Aries Utama, Blok D, Meruya Utara, Jakarta Barat pada Jumat, 8 November 2019 sekitar pukul 19.18. Korbannya adalah seorang pedagang sayur berinisial S (59). Terakhir, di gang Mawar, Kelurahan Serengseng, Jakarta Barat pada Jumat, 15 November 2019 pukul 13.00. Korbannya adalah tiga pelajar ES (15), SAA (16) dan WM (16).

Berbeda dengan kasus penyiraman cairan kimia ini, pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan belum ditemukan walau kasusnya sudah berumur lebih dari 2,5 tahun. Novel disiram dengan larutan asam sulfat (H2SO4) pada Selasa, 11 April 2017, setelah menunaikan salat subuh di Masjid Jami Al-Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Berita terkait

Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka Kramat Jati, Pelaku Kesal Korban Ingkar Janji Mau Menikahi Istrinya

10 Januari 2024

Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka Kramat Jati, Pelaku Kesal Korban Ingkar Janji Mau Menikahi Istrinya

Pelaku penyiraman air keras ke pedagang semangka Kramat Jati kesal dengan sikap korban yang seolah mengingkari janji mau menikahi istrinya.

Baca Selengkapnya

Tersangka Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka di Pasar Kramat Jati, Sakit Hati Soal Perselingkuhan

9 Januari 2024

Tersangka Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka di Pasar Kramat Jati, Sakit Hati Soal Perselingkuhan

Tersangka penyiraman air keras itu dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Modus dan Pelaku Penyiraman Air Keras dalam Tawuran di Tamansari

29 November 2023

Polisi Ungkap Modus dan Pelaku Penyiraman Air Keras dalam Tawuran di Tamansari

Polisi mengungkap kronologi tawuran dan penyiraman air keras yang terjadi di Jalan Mangga Besar I, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Kekerasan Pelajar, KPAI Beberkan Penyebabnya

16 Oktober 2023

Marak Kasus Kekerasan Pelajar, KPAI Beberkan Penyebabnya

KPAI menyinggung dampak pembelajaran jarak jauh terhadap maraknya kekerasan anak atau pelajar

Baca Selengkapnya

Pelajar Siram Air Keras ke Pelajar Lain, Sosiolog UNJ: Ingin Jadi Pahlawan bagi Kelompoknya

6 Oktober 2023

Pelajar Siram Air Keras ke Pelajar Lain, Sosiolog UNJ: Ingin Jadi Pahlawan bagi Kelompoknya

Sosiolog UNJ menyebut bahwa pelajar menyiram air keras ke pelajar lain menunjukkan bahwa mereka ingin diakui sebagai pahlawan.

Baca Selengkapnya

Pelajar Disiram Air Keras, Ibu Korban Kasihan ke Pelaku: Hidupnya tidak Tenang

15 Agustus 2023

Pelajar Disiram Air Keras, Ibu Korban Kasihan ke Pelaku: Hidupnya tidak Tenang

Muhammad Abidzar, pelajar SMKN 5 Jakarta menjadi korban penyiraman air keras oleh pelajar dari sekolah lain

Baca Selengkapnya

Pelajar Tersangka Siram Air Keras ke Pelajar Lain di Pulogadung, Polisi Sebut Motif Dendam Lama

14 Agustus 2023

Pelajar Tersangka Siram Air Keras ke Pelajar Lain di Pulogadung, Polisi Sebut Motif Dendam Lama

Keluarga korban ragu dengan motif siram air keras yang disampaikan kepolisian. "Saya malu," kata ibunda.

Baca Selengkapnya

Pelajar Penyiram Air Keras ke Wajah Pelajar Lain Ditangkap, Terancam Penjara hingga 5 Tahun

14 Agustus 2023

Pelajar Penyiram Air Keras ke Wajah Pelajar Lain Ditangkap, Terancam Penjara hingga 5 Tahun

Polisi mengumumkan telah berhasil meringkus pelajar yang menjadi tersangka penyiraman air keras ke wajah Muhammad Abidzar, 16 tahun, pelajar SMK 5.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pelajar Disiram Air Keras di Pulogadung, Wajahnya Penuh Luka Bakar

11 Agustus 2023

Kronologi Pelajar Disiram Air Keras di Pulogadung, Wajahnya Penuh Luka Bakar

Hampir seluruh kulit wajah pelajar SMAKN 5 ini terbakar, menghitam, dan mengelupas akibat penyiraman air keras yang dilakukan pelajar sekolah lain.

Baca Selengkapnya

Muhammad Abizar Pelajar Korban Penyiraman Air Keras Dirawat di RSCM

11 Agustus 2023

Muhammad Abizar Pelajar Korban Penyiraman Air Keras Dirawat di RSCM

Hampir seluruh kulit wajah Abidzar terbakar, menghitam, dan mengelupas akibat penyiraman air keras yang dilakukan pelajar sekolah lain

Baca Selengkapnya