Aset First Travel, LPSK: Negara Tidak Boleh Ambil Keuntungan

Senin, 18 November 2019 10:10 WIB

Sejumlah perabotan mewah di salah satu kamar tidur rumah milik bos First Travel di Sentul City, Kabupaten Bogor. dok.Bareskrim Polri

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi Pasaribu mempertanyakan putusan pengadilan untuk melelang aset PT First Travel. Sebab, yang menjadi korban dalam kasus penipuan dan penggelapan ini adalah masyarakat, bukan negara.

“Justru korban penggelapan yang nanti mengalami penderitaan berat,” ujar Edwin melalui keterangan tertulis, Sabtu lalu.

Menurut dia, pemerintah tidak boleh mengambil keuntungan dari kasus penipuan ini. Kepentingan para korban harus diutamakan. Apalagi tidak sedikit korban yang menderita psikis karena gagal berangkat umrah.

Erwin mengusulkan agar para korban terus melakukan pendekatan melalui Kejaksaan Agung dan Menteri Keuangan untuk meminta seluruh aset yang disita. Selain itu, para korban bisa mengajukan ganti rugi kepada First Travel melalui pengajuan restitusi ke pengadilan.

Rumah milik Andika Surachman, Direktur Utama PT First Travel di Venesia Sentul City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. TEMPO/L.R.BASKORO

Dalam kasus penipuan dan penggelapan yang dilakukan oleh First Travel, kejaksaan telah menyita ratusan aset. Di antaranya uang Rp 1,5 miliar, 774 helai pakaian, 6 mobil, 3 rumah, 1 unit apartemen, dan 1 gedung kantor. Aset-aset itulah yang nanti akan dilelang.

Kepala Kejaksaan Negeri Depok, Yudi Triadi, mengatakan pelelangan itu didasari putusan Mahkamah Agung yang menolak permohonan kasasi Kejaksaan untuk mengembalikan aset kepada jemaah yang menjadi korban. “Kami sudah mengakomodasi keinginan korban, sampai upaya hukum kasasi,” katanya. “Namun pendapat majelis hakim berbeda.”

Yudi mengatakan lelang aset First Travel akan dilakukan dalam waktu dekat oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Kementerian Keuangan.

Sukardi, korban penipuan, mengatakan telah menyetor uang umrah sebesar Rp 30 juta ke First Travel. Tapi dia dan istrinya tak kunjung diberangkatkan oleh First Travel hingga kasus penipuan ini terbongkar. Karena itu, dia menolak rencana pelelangan tersebut. “Saya enggak ikhlas. Berarti negara ngerampok, dong,” katanya.

Kuasa hukum korban First Travel, Luthfi Yazid, mengatakan telah mengajukan surat keberatan kepada sejumlah kementerian dan lembaga yang berkaitan dengan pelelangan aset First Travel tersebut. “Sekaligus somasi agar lelang tidak diteruskan,” ujarnya.

Apabila lelang aset tetap dilanjutkan dan hasilnya disetorkan kepada negara, kata Luthfi, pemerintah wajib memberangkatkan umrah seluruh korban penipuan First Travel. Apalagi sebelumnya Kementerian Agama telah berjanji akan tetap memberangkatkan umrah para korban atau mengembalikan uang mereka.

FIKRI ARIGI | ADE RIDWAN YANDWIPUTRA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

3 jam lalu

Tak Urus Sertifikasi Halal Sampai Oktober Mendatang, Pelaku Usaha Bisa Dapat Larangan Izin Edar

Kementerian Agama tengah menggodok pemberian sanksi untuk pelaku usaha yang belum melakukan sertifikasi halal. LPPOM MUI gencar fasilitas sertifikasi

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

7 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

7 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

9 hari lalu

Fati Indraloka Lelang Vespa Kesayangan Babe Cabita untuk Pembangunan Masjid

Hasil lelang vespa kesayangan Babe Cabita akan digunakan untuk pembangunan masjid dan pondok pesantren.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

10 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

12 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

12 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

12 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

13 hari lalu

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

13 hari lalu

Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21 persen Pada Kuartal I 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, terus mencatatkan pertumbuhan positif dengan membukukan aset yang dikelola (Asset Under Management) oleh Wealth Management BRI naik 21 persen year-on-year (yoy) per Kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya