Dobrak dan Kosongkan Rumah Dinas, Begini Anggota TNI Merasa Benar

Reporter

Imam Hamdi

Jumat, 22 November 2019 05:51 WIB

Pengosongan rumah di kompleks perumahan TNI AD Cijantung, Jakarta Timur, Kamis 21 November 2019. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Advokat dari Lokataru, Fakhry Ilmullah, mengecam TNI AD dalam hal ini Kodam Jaya yang mengosongkan paksa sejumlah rumah di Kompleks TNI Cijantung, Jakarta Timur, Kamis 21 November 2019. Warga penghuni disebutnya memiliki bukti riwayat kepemilikan rumah dinas tersebut.

"Kami bisa berikan datanya (bukti warga punya hak atas rumah)," ujarnya saat berusaha menghalangi pengosongan paksa itu di lokasi kompleks perumahan itu.

Fakhry juga berpegang pada proses gugatan di pengadilan yang sedang dilakukan atas perintah pengosongan itu. Langkah Kodam dinilai salah jika langsung mengosongkan tanpa adanya putusan pengadilan. "Setiap rumah dinas yang mau dikosongkan harus ikut putusan (pengadilan)," serunya lagi.

Fakhri sempat menghalangi anggota TNI mengeluarkan barang dari rumah warga. Dia juga sempat menghadang di depan pintu rumah salah satu warga yang dikosongkan. Tapi sia-sia. Fakhri dipaksa untuk keluar.

Anggota TNI mulai mendobrak pintu dan mengeluarkan satu per satu seluruh isi rumah yang ada di Jalan Sederhana III Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, itu.

Advertising
Advertising

Perwakilan dari tim hukum Kodam Jaya yang menemui Lokataru menyatakan pengosongan merupakan instruksi langsung dari Pangdam Jaya. Dia meminta agar pengosongan tidak dihalangi karena institusinya telah memberikan tiga kali surat peringatan. "Kami di sini hanya menjalankan instruksi," ujarnya.

Sedang terhadap argumen bukti yang dimiliki penghuni rumah, anggota TNI itu mengatakan mempersilakan diadu di pengadilan dengan bukti yang dimiliki Kodam Jaya. "Nanti prosesnya yang menentukan di pengadilan saja," ujarnya.

Saat yang bersamaan, anggota Kodam Jaya lainnya mengatakan tidak semua rumah dikosongkan paksa. Hanya enam dari sepuluh yang akan dikosongkan hari itu. Sebabnya, tiga rumah telah dikosongkan sendiri oleh penghuninya. Sedangkan, satu ditunda pengosongannya.

"Yang ditunda karena keluarga mengajukan permohonan langsung ke Pangdam. Seharusnya mereka kalau mau ditunda mengajukan saja ke Pangdam," ujarnya. "Kalau sekarang kami mengosongkan hanya menjalankan tugas."

Menjawabnya, koordinator warga setempat Bambang Sasmito menegaskan kalau warga yang dipaksa keluar dari rumahnya bakal menggugat Kodam Jaya. "Kami ingin menggugat pengosongan rumah ini karena statusnya masih abu-abu," kata di kompleks perumahan TNI AD Cijantung, Kamis, 21 November 2019

Berita terkait

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

21 menit lalu

BRIN Kirim Surat Teguran, Minta Ratusan Pensiunan Ilmuwan Kosongkan Rumah di Puspiptek

BRIN meminta ratusan pensiunan ilmuwan mengosongkan rumah dinas di Puspiptek paling lambat 15 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

3 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

6 hari lalu

Edy Rahmayadi Dipastikan Maju Pilgub Sumut 2024 dari PDIP, Siap Bersaing dengan Menantu Jokowi?

Edy Rahmayadi mengambil formulir untuk maju dalam Pilgub Sumut 2024 di DPD PDIP Sumatera Utara. Kompetitor Bobby Nasution?

Baca Selengkapnya

Progres Pembangunan Rumah Dinas Menteri di IKN Mencapai 87 Persen, Kapan Rampung?

7 hari lalu

Progres Pembangunan Rumah Dinas Menteri di IKN Mencapai 87 Persen, Kapan Rampung?

Kementerian PUPR memastikan pembangunan rumah menteri di Ibu Kota Nusantara atau IKN rampung Juli 2024.

Baca Selengkapnya

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

9 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Ini Makna Kalimat dan Simbol Korps Baret Merah

16 April diperingati sebagai hari Kopassus. Ini makna tulisan dan simbol yang terdapat pada baret merah Kopassus.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Ungkap Syahrul Yasin Limpo Whatsapp Firli Bahuri saat Rumah Dinasnya Digeledah Penyidik KPK

11 hari lalu

Eks Ajudan Ungkap Syahrul Yasin Limpo Whatsapp Firli Bahuri saat Rumah Dinasnya Digeledah Penyidik KPK

Rumah dinas Syahrul Yasin Limpo itu digeledah penyidik KPK pada Kamis, 28 September 2023 saat berada di Spanyol.

Baca Selengkapnya

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

12 hari lalu

72 Tahun Komando Pasukan Khusus, Daftar 37 Danjen Kopassus Ada Bapak dan Anak

Kopassus merayakan hari jadi ke-72 sejak berdiri pada 16 April 1952. Berikut daftar Danjen Kopassus dari 1952 hingga 2024, ada bapak dan anak.

Baca Selengkapnya

72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

12 hari lalu

72 Tahun Kopassus, Begini Awal terbentuknya Pasukan Elit Korps Baret Merah

Komando Pasukan Khusus atau Kopassus merayakan hari jadi yang ke-72 pada 16 April 2024. Begini sejarah terbentuknya yang digagas Kolonel Slamet Riyad.

Baca Selengkapnya

Masih Soal Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Mudah Meledak?

17 hari lalu

Masih Soal Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Mudah Meledak?

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan sebut kebakaran disertai ledakan gudang peluru akibat amunisi kedaluwarsa. Kok bisa?

Baca Selengkapnya

Rencana Ganti Rugi Kerusakan Akibat Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Apa Kata KSAD?

20 hari lalu

Rencana Ganti Rugi Kerusakan Akibat Ledakan Gudang Peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Apa Kata KSAD?

KSAD Maruli Simanjuntak beri keterangan soal ganti rugi warga yang terdampak ledakan yang disebabkan ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana.

Baca Selengkapnya