Anggarkan Komputer Rp 128 Miliar, Anak Buah Anies Dicecar DPRD

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 10 Desember 2019 09:18 WIB

im Korsupgah KPK bersama Petugas BPRD DKI memasang stiker bertuliskan Objek Pajak Ini Belum Melunasi Kewajiban Pajak di restoran Nama Sushi, di Baywalk Mall, Jakarta Utara, Kamis, 5 Desember 2019. Berdasarkan data, sekitar 2.300 obyek pajak masih menunggak selama 4 tahun ke belakang. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta Faisal Syafruddin dicecar pertanyaan mengenai spesifikasi perangkat komputer yang diusulkan bakal dibeli lembaganya seharga Rp 128,9 miliar dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI, Senin malam, 9 Desember 2019.

Ketua Fraksi PSI DKI Idris Ahmad mendesak BPRD menjelaskan spesifikasi dan alasan mereka mengusulkan perangkat komputer seharga ratusan miliar itu. "Saya minta bapak jelaskan ke kami spesifikasi komputer itu apa saja," kata Idris dalam rapat Banggar DPRD DKI yang membahas Rancangan APBD DKI 2020.

Faisal awalnya hanya terdiam. Wakil Ketua Banggar DPRD DKI Muhammad Taufik meminta Faisal tidak hanya bergeming. "Ceritakan saja dulu. Gambar berikutnya," kata dia.

Lalu Sekretaris Daerah DKI Syaefulloh menimpali dan meminta Faisal menjelaskan pentingnya perangkat komputer itu dibeli untuk mendorong penerimaan pajak DKI. "Tolong Pak Faisal menjelaskan alasan pembelian komputer itu," ujarnya.

Akhirnya Faisal angkat bicara. Ia belum bisa menjelaskan spesifikasi perangkat komputer karena masih menunggu rekomendasi teknis dari Dinas Komunikasi dan Informasi. Menurut dia, pembelian perangkat komputer itu sangat penting untuk memaksimalkan penerimaan pajak daerah.

Advertising
Advertising

Sebab, komputer itu akan menjadi big data dan data base yang menyimpan profil wajib pajak di DKI. "Bahkan, bisa mendeteksi pelanggaran dan pemalsuan infois pajak palsu. Bisa dideteksi oleh big data ini," kata Faisal.

Selain itu, dengan kemampuan profiling wajib pajak melalui perangkat komputer ini, kata Faisal, Pemerintah Provinsi DKI nantinya bakal mengetahui potensi pajak DKI. "Jadi tahun depan potensi pajak sudah bisa diketahui dari mulai wajib pajak restoran, hiburan dan lainnya bisa diketahui," ujarnya.

Perangkat ini juga bakal mendukung sistem pajak di DKI agar terintegrasi dengan sistem pajak di wilayah yang ada di ibu kota. Yang perlu dicatat, kata dia, anggaran Rp 128,9 miliar itu bukan hanya untuk membeli satu komputer saja. "Tapi ini rangkaian alat untuk profiling pajak kita dan juga maintenance selama tiga tahun," ujar Faisal.

Setelah DKI mempunyai perangkat ini, menurut Faisal, maka pemerintah bisa memonitoring wajib pajak secara real time. Dengan sistem ini, Faisal yakin bisa memaksimalkan penerimaan pajak DKI. "Kenapa sangat membutuhkan, karena beban APBD yang dibebankan ke kami besar Rp 51 triliun, maka diperlukan teknologi yang menunjang," kata dia.

Berita terkait

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

3 jam lalu

Pembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

10 jam lalu

Kans Gabung di Kabinet Prabowo-Gibran: Anies Tak Mau Berandai-andai, Ganjar Sebut Lebih Baik di Luar

Anies tidak mau berandai-andai. Sedangkan Ganjar menyebutnya lebih baik di luar kabinet Prabowo-Gibran. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

12 jam lalu

Minta Parpol Pendukung Anies dan Ganjar Tak Gabung KIM, Pengamat: Hormati Suara Rakyat yang Tak Pilih Prabowo-Gibran

Ray Rangkuti menyinggung partai non-koalisi KIM yang hendak bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal itu dianggap tidak menghormati rakyat

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

22 jam lalu

Anies Baswedan Singgung Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Anies Baswedan mengakui dirinya masih kerap ditanya apakah akan masuk kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

23 jam lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

23 jam lalu

Anies Baswedan Soal Putusan MK: Perjuangan Tidak Sia-sia

Anies Baswedan menyatakan langkah barisannya melakukan gugatan dugaan kecurangan Pilpres 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK) bukanlah hal sia-sia.

Baca Selengkapnya

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

2 hari lalu

Anies soal Kemungkinan Jadi Menteri di Pemerintahan Prabowo: Saya Tidak Berandai-andai

Anies Baswedan mengomentari peluang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai menteri.

Baca Selengkapnya

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

2 hari lalu

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

Anies Baswedan menanggapi singkat wacana dirinya akan maju kembali sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

2 hari lalu

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

PKS belum menentukan apakah bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto atau berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

2 hari lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya