Polisi Tembak Mati 1 WNA, Jenazah Diserahkan ke Kedubes Pakistan

Jumat, 13 Desember 2019 18:16 WIB

ilustrasi heroin. Sumber: aa.com.tr

TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian Daerah Metro Jaya menyerahkan jenazah SH, Warga Negara Asing asal Pakistan yang menjadi bandar heroin di Jakarta ke Kedutaan Besar Pakistan. Polisi tembak mati SH karena diketahui melawan.

Penyerahan tersebut berlangsung di Rumah Sakit Kramat Jati tempat mayat SH disemayamkan.

"Jenazah sudah kami serahkan hari ini. Jadi pemyerahannya ke Kedubes, nanti Kedubes tinggal menunggu dari keluarganya akan datang menjemput," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus di Jakarta Selatan, Jumat, 13 Desember 2019.

Sebelumnya, polisi tembak mati SH pada Rabu malam, 11 Desember 2019 karena berusaha kabur saat ditangkap. SH ditengarai menjadi bandar heroin kelas kakap dan terlibat dalam jaringan internasional.

Yusri menerangkan, polisi menangkap SH di kawasan Mangga Dua Square, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Utara pada Rabu malam. Saat ditangkap, petugas mendapati barang bukti berupa 5 kilogram heroin kelas 1.

Dari interograsi singkat, diketahui bahwa tersangka masih menyimpan barang bukti lainnya di sekitar kawasan Mangga Dua Square. Polisi lalu meminta tersangka menunjukkan gudang penyimpan tersebut.

Advertising
Advertising

Namun di tengah perjalanan, SH melawan petugas dan berusaha lari. "Yang bersangkutan mencoba merebut senjata anggota. Dengan tindakan terukur sesuai SOP, yang bersangkutan dilumpuhkan dengan tembakan," kata Yusri.

SH pun segera dilarikan ke rumah sakit namun nyawanya tak tertolong. Kini jenazah SH masih disimpan di RS Kramatjati, Jakarta Timur.

Dari hasil pemeriksaan, Yusri mengatakan heroin yang SH jual didapat dari WNA lain. Selain itu, kualitas heroin yang SH edarkan merupakan yang terbaik dan hanya bisa dibeli oleh kalangan menengah ke atas. Kini polisi tengah mendalami jaringan SH dan memburu sang bandar besar.

Berita terkait

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

3 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

12 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

18 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

19 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Klaim Tembak Mati Danramil Aradide, Nyatakan Paniai Daerah Konflik Bersenjata

23 hari lalu

TPNPB-OPM Klaim Tembak Mati Danramil Aradide, Nyatakan Paniai Daerah Konflik Bersenjata

Berdasarkan rilis OPM, Komando Daerah Pertahanan (Kodap) XIII Kegepa Nipouda mengklaim telah menembak mati Danramil Paniai pada Rabu sore.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

29 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

30 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

53 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Vonis Hukuman Mati AKP Andri Gustami, Dulu Terpidana Mati di Indonesia Dieksekusi Gantung, Bagaimana Kini?

57 hari lalu

Vonis Hukuman Mati AKP Andri Gustami, Dulu Terpidana Mati di Indonesia Dieksekusi Gantung, Bagaimana Kini?

PN Tanjungkarang menjatuhkan vonis hukuman mati kepada AKP Andri Gustami dalam kasus peredaran narkoba. Ini jenis hukuman mati yang berlaku.

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

59 hari lalu

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya