Muhammadiyah Bicara Penipuan Properti Berkedok Syariah di Maja

Senin, 16 Desember 2019 20:23 WIB

Petugas Dirreskrimum menunjukkan barang bukti saat konperensi pers kasus mafia perumahan syariah di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019. Polda Metro Jaya mengamankan empat orang tersangka dan beberapa barang bukti berupa poster perumahan. Tempo/Ahmad Tri Hawaari

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka komplotan penipu berkedok pengembang perumahan syariah dituding menjual nama Muhammadiyah untuk meyakinkan para korbannya. Mereka mengatakan proyek kompleks perumahan Amanah City Islamic Superblock di Maja, Banten, yang mereka tawarkan terafiliasi dengan ormas Islam tersebut.

Pemasaran dilakukan dilengkapi brosur berisi denah kawasan perumahan lengkap dengan rencana pembangunan sekolah, universitas, hingga rumah sakit Muhammadiyah. Hasilnya, lebih dari tiga ribu konsumen terjaring dan dana Rp 40 miliar terhimpun sebelum para tersangka ditangkap polisi.

Hadir dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin 16 Desember 2019, pengurus Muhammadiyah Provinsi Banten membantah adanya kerja sama itu. Mereka mengatakan juga menunggu janji menerima sejumlah bidang tanah dari para tersangka.

"Jadi tidak ada kerja sama, yang ada hanya perjanjian mereka (pihak pengembang) akan memberikan sebidang tanah," ujar anggota Muhammadiyah Provinsi Banten Syafrol Makmur.

Sejumlah korban kasus sindikat mafia perumahan syariah saat mendatangi konferensi pers kasus mafia perumahan syariah di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019. Tempo/Ahmad Tri Hawaari

Advertising
Advertising

Syafrol mengatakan, tanah yang dijanjikan pengembang kepada Muhammadiyah Banten terdiri dari 2.000 meter persegi untuk sekolah, rumah sakit 15.000 meter persegi, dan Universitas Muhammadiyah 32.000 meter persegi. "Tapi sekarang yang terjadi malah seperti ini. Kami sampai kaget juga," kata dia.

Polda Metro Jaya mengungkap penipuan oleh pengembang perumahan berkedok syariah, Amanah City Islamic Supeblock. Setiap kosumennya diiming-imingi rumah murah tanpa BI checking, tanpa denda, dan cicilan ringan. Selain itu, mereka juga menjanjikan perumahan dengan konsep syariah dan Islami.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono mengatakan jumlah korban penipuan pengembang ini yang sudah melapor 3.680 orang. Adapun total kerugian Rp 40 miliar. "Tersangka saat ini ada empat, kami masih mengejar yang lainnya," ujar Gatot.

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

18 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

3 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

3 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

3 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

4 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

5 hari lalu

Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.

Baca Selengkapnya