Jalur Puncak II, yang menghubungkan Sentul, Babakanmadang, Kabupaten Bogor dengan Taman Bunga, Cipanas Cianjur, mangkrak akibat tidak ada bantuan dana dari Pemprov Jawa Barat dan Kemen PUPR, padahal jalur tersebut diprediksi bisa mengurai kemacetan di Puncak I dan mengembangkan perekonomian di wilayah timur Kabupaten Bogor, 5 Oktober 2017. M Sidik Permana
TEMPO.CO, Bogor - Bupati Bogor Ade Yasin menyebut Jalur Puncak akan terus macet, jika pemerintah pusat diam dan tidak melanjutkan pembangunan Jalur Puncak II atau Poros Timur Tengah (PTT).
"Kanalisasi tidak efektif, warga pun masih terbatas geraknya oleh sistem one way," ucap Ade Yasin kepada Tempo di pendopo Cibinong, Selasa 24 Desember 2019.
Dalam menjawab persoalan menahun lalu lintas di jalur puncak itu, Ade menyebut terus berupaya bersama Bupati Cianjur dan Karawang untuk mendorong pemerintah pusat melanjutkan pembangunan jalur PTT.
Ade mengklaim jika PTT selesai, maka persoalan di jalur puncak terutama kemacetannya akan bisa dihilangkan. "Saya terus suarakan ini (PTT) di beberapa forum, seperti Rakornas dan BES kemarin," katanya.
Ade menyebut alasan dirinya bersama kepala daerah lain yang akan berdampak manfaat dengan realisasi PTT, karena untuk meneruskan pembangunan jalur PTT pihaknya terbentuk di anggaran karena APBD mereka kecil dan terbatas.
Ade menyebut dana yang dibutuhkan tembus hingga satu trilyun lebih, sehingga dirinya berharap pemerintah pusat turun tangan membantu menuntaskan jalur tersebut. "Kan kita udah bebasin lahannya, tolong lah pusat pembangunannya," kata Ade lagi soal proyek Jalur Puncak II itu..
Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi
20 hari lalu
Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi
Kemacetan masih terjadi di jalur nasional kawasan Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada H+1 Lebaran Idulfitri 1445 Hijriyah, Minggu 14 April 2024. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Cianjur menuju Bogor ditutup imbas pemberlakuan sistem satu arah (one way).