Warga Jepang dan Korea Disebut Minati Kawin Kontrak di Puncak

Jumat, 27 Desember 2019 01:00 WIB

FPC. Kawin Kontrak. Shutterstock

TEMPO.CO, Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor menyatakan memerangi perdagangan manusia lewat praktik kawin kontrak di kawasan Puncak. Nongol Babat, begitu instruksi yang sudah dikeluarkan Bupati Bogor Ade Yasin.

Dari kasus penangkapan empat tersangka muncikari dan enam perempuan muda yang akan diperdagangkan pada Senin malam 23 Desember 2019, terungkap seluk beluk dari praktik yang juga kerap disebut prostitusi halal itu. Di antaranya adalah kawin kontrak dilakoni bukan hanya dengan turis asal Timur Tengah.

Para pelanggan muncikari ternyata datang juga dari turis negara lain di Eropa dan Asia. Bahkan, dengan turis domestik atau sesama warga Indonesia pun disebutkan kerap terjadi.

"Tapi terutama dari Korea dan Jepang yang memiliki atau menjadi pimpinan perusahaan atau pabrik," kata seorang warga yang ditemui Tempo di sekitar warung yang biasa disinggahi turis Timur Tengah di Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Rabu 25 Desember 2019.

Advertising
Advertising

Dia mengatakan, para turis atau calon pengantin biasa menghubungi para muncikari sebelum datang ke Puncak. Jika sudah berlangganan, mereka bisa mencari kesepakatan harga dan perempuan yang dipilih lewat sambungan telepon.

Sedang untuk harga atau tarif, dia menambahkan, ada yang berlaku harian hingga bulanan. "Kalau yang beruntung itu sampai tahunan, kadang ada juga yang di bawa berkeliling," katanya sambil menambahkan tarif mulai Rp 0,5-1,5 juta per hari.

Bupati Bogor Ade Yasin ditemani anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah saat jumpa pers pengungkapan praktik prostitusi kawin kontrak di Puncak di Mapolres Bogor, Senin malam 23 Desember 2019. TEMPO/M.A MURTADHO

Keterangan itu senada dengan yang pernah disampaikan Bupati Ade Yasin. Dia mengungkap, 'wisatawan bodong' yang berada di tempat penampungan imigran juga menjadi pelanggan muncikari. "Ini bukan hanya wisatawan, ini juga ada persoalan dari imigran," kata Ade Yasin di Mapolres Bogor, Senin malam 23 Desember 2019.

Camat Cisarua, Deni Humaidi, mengatakan menelusuri praktik tersebut di empat desa dan satu kelurahan di wilayahnya. Kelima wilayah itu adalah Desa Tugu Selatan,Tugu Utara, Batulayang, Cibeureum dan Kelurahan Cisarua. Namun dia menepis para pelaku adalah warganya.

Menurutnya, perempuan yang bersedia di-kawin kontrak rata-rata berasal dari daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor diantaranya, Sukabumi, Cianjur dan Karawang. "Ini kami terus telusuri dan investigasi, jangan sampai stigma puncak jadi jelek gegara ini," kata Deni.

Berita terkait

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

3 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik dan Artefak ke Indonesia, Berikut Pengertian Artefak

Artefak dan barang antik yang dicuri oleh beberapa orang dan dibawa ke Amerika Serikat telah dikembalikan ke Indonesia. Apa itu artefak?

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

11 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

11 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

12 hari lalu

Modus-modus Kawin Kontrak, Dijanjikan Mahar Jutaan Rupiah

Kasus kawin kontrak kembali mengemuka. Berikut modus-modus kawin kontrak, termasuk soal mahar jutaan rupiah.

Baca Selengkapnya

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

12 hari lalu

Deretan Kasus Kawin Kontrak di Indonesia, Terakhir Terjadi Lagi di Cianjur

Kawin kontrak telah marak menjadi modus baru dalam TPPO di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

14 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

18 hari lalu

Perdagangan Orang Modus Kawin Kontrak di Cianjur, Korban Dijebak Layani Pria Timur Tengah

Polres Cianjur menangkap dua perempuan atas dugaan perdagangan orang modus kawin kontrak

Baca Selengkapnya

H+3 Lebaran Jumlah Kendaraan di Jalur Puncak Meningkat Drastis

21 hari lalu

H+3 Lebaran Jumlah Kendaraan di Jalur Puncak Meningkat Drastis

Sabtu pagi tadi, jumlah kendaraan yang melintasi jalur puncak, Bogor, Jawa Barat, sudah mencapai 23 ribu

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Bogor: 31 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

33 hari lalu

Pj Bupati Bogor: 31 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi TNI

31 rumah mengalami kerusakan terdampak ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya, Desa Ciangsana,

Baca Selengkapnya