Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

Jumat, 3 Januari 2020 05:30 WIB

Sejumlah warga berjalan di dekat mobil yang rusak pascabanjir di Perumahan Pondok Gede Permai Bekasi, Jawa Barat, Kamis 2 Januari 2020. Banjir yang telah menggenangi rumah warga selama dua hari tersebut terjadi akibat luapan Kali Bekasi. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Bekasi - Korban banjir yang mengungsi di lapangan futsal Jalan Juanda, Margahayu, Bekasi Timur, Kota Bekasi, tak tersentuh bantuan hingga 36 jam. Di lokasi ini ada sekitar 30 orang terdiri dari anak-anak, balita, hingga dewasa.

"Yang paling dibutuhkan adalah susu dan makanan siap saji," ujar Deni, korban banjir yang ditemui Tempo, Kamis, 2 Januari 2020.

Pengungsi di lokasi ini tak mengira jika tempat untuk berteduh dan istirahat mereka bakal terendam air hingga sepaha orang dewasa. Mereka terisolir karena air di jalan raya sudah seleher. Sementara lokasi aman terdekat berjarak hingga 300 meter.

Deni menyatakan warga Jalan Juanda terpaksa bertahan di atap rumah sepanjang malam karena bantuan tak kunjung datang. "Sepanjang malam tak ada tim SAR datang," ucap Deni.

Hingga pagi hari Rabu 1 Desember 2020, Deni menyatakan, mereka masih belum mendapatkan bantuan. Padahal pengungsi di sini kehabisan logistik. Terutama anak-anak dan balita yang membutuhkan asupan gizi. Menurut dia, ada beberapa kali anggota tim SAR yang melintas menggunakan perahu karet. Namun, ketika dipanggil tak pernah merespon.

Advertising
Advertising

Untuk memenuhi makan malam, Deni berinisiatif ngeliwet. Karena masih mempunyai stok beras dan telur. Di tengah banjir, kompor gas yang sudah dievakuasi ke lantai atas kediamannya diturunkan.

"Untungnya gas masih ada," kata dia.

Nasi sedandang matang, pengungsi di lokasi ini bisa makan. Memasuki tengah malam, pengungsi memilih istirahat di atas meja. Jarak air dengan titik aman untuk tidur hanya 10 sentimeter. "Balita tidak ada yang bisa tidur, karena lapar," ujar Deni.

Baru pada Kamis 2 Januari bantuan mulai datang. Sebuah perahu karet milik perusahaan BUMN yang melintas bersedia menghampiri. Satu orang dengan bayi berusia satu tahun pun dievakuasi menuju ke kawasan Pasar Proyek.

"Sekitar jam delapan pagi," kata dia.

Erik Kustara, 36 tahun, sempat ingin menjemput istri dan anaknya pada Rabu malam pukul 21.00 di lokasi pengungsian ini. Tapi, derasnya arus serta ketinggian banjir membuat upayanya sia-sia.

"Di tengah jalan balik kanan, karena air sudah seleher. Kondisi gelap," kata dia.

Karena itu, ia berpikir dua kali untuk melanjutkan menerobos banjir. Sedangkan, jarak lokasi dengan ia berdiri di tengah banjir seleher masih sekitar 200 meter.
"Enggak ada anggota BPBD yang peduli, padahal saya sudah memohon, di situ saya kesal dan marah," kata dia.

Erik kembali ke titik aman di pusat perbelanjaan Pasar Proyek, sambil menunggu pagi. "Pagi istri dan anak datang diantar oleh perahu karet bukan milik BPBD, langsung pergi ke tempat saudara," kata dia.

Belakang diketahui pusat evakuasi berada di depan Perumahan Taman Vila Kartini, kawasan yang terbilang cukup elit di lokasi ini. Camat Bekasi Timur, Widitiawarman menyebut, ada tiga perahu karet milik Polri untuk mengevakuasi warga di perumahan sejak pukul 23.00 WIB.

"Bantuan dari Polri satu paket, rescue, dapur umum, dan kesehatan," kata Widi.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berkilah mengalami keterbatasan perahu karet. Pemerintah tak bisa meminta bantuan kepada DKI karena di sana juga mengalami banjir yang tak kalah parahnya.

"Pasti lah (lambat evakuasi)," kata Rahmat.

Proses evakuasi di salah satu kawasan terparah di Kota Bekasi itu baru maksimal pada Kamis siang tadi, karena perahu karet terus berdatangan, apalagi mendapatkan bantuan dari Pemprov Jawa Barat sebanyak 40 unit.

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

2 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

2 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

2 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

3 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

4 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

4 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

5 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

6 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

6 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya