Dua Sebab Bekasi Alami Banjir Terparah Sepanjang Sejarah

Sabtu, 4 Januari 2020 06:17 WIB

Sejumlah kendaraan Mobil saling tumpuk usai terseret banjir di Perumahan Pondok Gede Permai, Bekasi, Jawa Barat, Rabu 2 Januari 2020. Saat ini, banyak warga yang melihat fenomena tersebut karena menurutnya insiden tersebut ada hal pertama di Perumahan Gede Permai. TEMPO/Ahmad Tri Hawaari

TEMPO.CO, Bekasi -Bencana banjir parah melanda Bekasi pada Rabu pagi, 1 Januari 2019 lalu. Air berangsur surut esok harinya, bahkan ada yang sampai Jumat dini hari, 3 Januari 2019. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan banjir kali ini terparah sepanjang sejarah.

"Dalam sejarahnya Bekasi belum pernah seperti ini, banjir merata," kata Rahmat Effendi.

Ada dua penyebab banjir di Bekasi. Pertama karena curah hujan yang tinggi. Dampaknya banjir di permukiman warga di luar bantaran Kali Bekasi. Kondisinya merata, hampir tersebar di seluruh kecamatan. Sedangkan, banjir kedua disebabkan meluapnya Kali Bekasi karena kiriman air dari Bogor melalui Kali Cikeas dan Cileungsi.

"Bupati Bogor kalau mengirim air enggak kira-kira," Rahmat Effendi berseloroh di hadapan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau banjir di Vila Taman Kartini.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi, mencatat sedikitnya 80 permukiman warga di Bekasi terdampak banjir, baik disebabkan curah hujan tinggi dimana hujan mulai Selasa sore sampai Rabu siang maupun disebabkan luapan Kali Bekasi yang mulai terjadi pada Rabu pagi sampai siang.

Advertising
Advertising

Titik terparah berada di Perumahan Pondok Gede Permai, Vila Nusa Indah, dan Kemang IFI, Perumahan di Jalan Kartini, dan perkampungan di Teluk Pucung. Ketinggian di lokasi ini mencapai empat bahkan ada yang lima meter.

Rahmat Effendi mengatakan penanggulangan banjir akibat luapan Kali Bekasi perlu dilakukan sejak dari hulunya di wilayah Bogor. Paling dibutuhkan, kata dia, penampungan air sementara. "Supaya ada pengaturan air ke hilir, kami sudah membuat di Jatiasih di Bendung Koja, tapi tidak bisa menampung semua air kemarin," katanya.

Data dari Komunitas Peduli Sungai Cikeas-Cileungsi menyebut, tinggi muka air sebelum banjir parah mencapai 610 sentimeter. Kondisi ini dalam status bahaya karena dua kali lipat dari batas maksimal daya tampung Kali Bekasi sebanyak 300 sentimeter.

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

8 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

18 jam lalu

Korban Pembunuhan Mayat dalam Koper Telah Dimakamkan di Bandung

RM, 49 tahun, korban pembunuhan pada kasus mayat dalam koper telah dimakamkan di kampung halamannya di Bandung

Baca Selengkapnya

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

18 jam lalu

Truk Tak Kuat Nanjak, Kontainer Terguling Timpa Mobil di Bekasi

Truk trailer bermuatan peti kemas Mitsubishi Fuso dengan nomor polisi B 9789 BEH terguling di Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

21 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

22 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

23 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

1 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

2 hari lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

2 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya