Reynhard Sinaga Betah di Inggris Karena Lebih Liberal

Reporter

Tempo.co

Editor

Febriyan

Rabu, 8 Januari 2020 05:04 WIB

Selain memberikan obat bius pada para korbannya Reynhard Sinaga, merekam aksi bejatnya menggunakan ponselnya. Aksi Reynhard terbongkar saat salah satu korban tiba-tiba sadar dan sadar dirinya sedang diperkosa. manchestereveningnews.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Reynhard Sinaga, predator seks yang dihukum seumur hidup karena melakukan 159 kasus pemerkosaan di Inggris disebut enggan pulang ke Indonesia. Media Inggris Daily Mail menyebut Reynhard lebih menyukai kehidupan di Inggris yang lebih liberal.

Daily Mail mewawancarai rekan Reynhard yang tak mereka sebutkan namanya. Berdasarkan keterangan temannya itu, Reynhard selalu menutupi kehidupan seksualnya sebagai gay dari keluarganya.

"Kesan saya, keluarganya mencurigai dia tak normal tetapi dia tak pernah memberitahukan mereka bahwa dia gay. Dia selalu mengganti gaya rambut dan pakaiannya ketika pulang (ke Indonesia)," ujar si rekan tersebut.

Kondisi masyarakat Indonesia yang masih belum bisa menerima gay secara terbuka, menurut rekannya itu, merupakan alasan utama Reynhard enggan pulang. Dia lebih menikmati kehidupan di Manchester, Inggris, yang lebih toleran terhadap gay.

Karena itu pula, dia memilih tinggal di kawasan Montana House yang sangat dekat dengan perkampungan gay di Manchester. Bahkan, si rekannya itu menyatakan bahwa Reynhard sangat sering bergonta-ganti pasangan selama menetap di sana.

Advertising
Advertising

"Keluarganya sangat kaya sehingga dia tak perlu bekerja dan dia selalu bisa berkencan dengan orang berbeda setiap pekannya, itu yang saya ingat," kata sumber Daily Mail itu.

Selama di Inggris, Reynhard juga disebut berteman dengan dua orang gay yang dia sebut sebagai, "Orang tua gay saya."

Si rekan tersebut juga mengaku mendengar kabar bahwa orang tua Reynhard pernah mencoba memaksanya pulang dengan cara mencarikan gadis untuk dia nikahi. "Orang tuanya mencoba menjodohkan dia dengan beberapa gadis dari negaranya. Mereka ingin dia menikah dan memiliki keluarga," lanjut si rekannya tersebut.

Reynhard Sinaga tinggal di Inggris sejak 2007 lalu ketika dia melanjutkan studi di Universitas Manchester. Lulusan Strata 1 Arsistektur Universitas Indonesia tersebut mengambil gelar master di bidang Perencanaan. Dia juga mengambil gelar master di bidang Sosiologi di universitas yang sama dan lulus pada 2011.

Setelah itu, Reynhard meneruskan jenjang pendidikannya dengan mengambil program doktoral Geografi di Universitas Leeds. Namun pada 2017 dia ditangkap polisi karena diduga melakukan percobaan pemerkosaan terhadap seorang pria.

Dia lantas ditangkap dan kepolisian menemukan bukti berupa rekaman video pemerkosaan yang dia lakukan terhadap banyak pria. Menurut Kepolisian Manchester, Reynhard memperkosa korbannya setelah sebelumnya dia membius mereka. Kasus ini disebut sebagai kasus pemerkosaan terbesar di Inggris.

DAILY MAIL

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

48 menit lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

11 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

13 jam lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

14 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

23 jam lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

2 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

3 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya