9 Hari Pasca Banjir Bandang Lebak, Aktivitas Ekonomi Masih Lumpuh

Reporter

Antara

Kamis, 9 Januari 2020 13:41 WIB

Sejumlah relawan membantu warga menyeberangi Sungai Ciberang untuk dievakuasi ke tempat aman di Kampung Susukan, Lebak, Banten, Kamis 2 Januari 2020. Proses evakuasi warga hanya bisa mengandalkan perahu karet karena jembatan penghubung di lokasi itu hancur diterjang banjir bandang hari Rabu (1/1). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD di Kabupaten Lebak Kaprawi mengatakan aktivitas ekonomi masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di daerah ini hingga sembilan hari terakhir belum kembali normal.

"Warga yang terkena bencana alam itu hingga kini masih tinggal di posko pengungsian," kata Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Kamis, 9 Januari 2020.

Aktivitas ekonomi masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor di enam kecamatan antara lain Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Curugbitung, Maja dan Cimarga hingga kini belum kembali normal.

Mereka para korban bencana alam masih bertahan di posko pengungsian dan belum kembali ke pemukiman. Apalagi, ribuan rumah mereka rusak berat dan di antaranya hilang diterjang banjir bandang dan tanah longsor itu.

Karena itu, mereka warga korban bencana alam belum melaksanakan kegiatan dan aktivitas ekonomi sehari-hari, seperti pedagang, pengemudi ojek, petani dan perajin gula aren. "Kami melihat kegiatan ekonomi masyarakat di pemukiman yang terdampak bencana alam tampak sepi ditinggal penghuni," katanya menjelaskan.

Menurut dia, masyarakat yang terdampak bencana alam itu kebanyakan sumber mata pencaharian ekonominya pada sektor pertanian dan perkebunan. Namun, hingga hari kesembilan belum melaksanakan kegiatan ekonomi dengan pergi ke ladang maupun sawah.

Bencana banjir bandang dan tanah longsor cukup besar hingga mengakibatkan 1.420 rumah rusak berat,472 rusak ringan dan 10 orang meninggal dunia. Selain itu juga sebanyak 17.200 warga mengungsi di delapan posko pengungsian di enam kecamatan.

"Kami akan mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat dengan merealisasikan pembangunan jembatan yang putus akibat diterjang banjir bandang dan longsor," katanya.

Sejumlah warga di Posko Pengungsian Gedung PGRI Kecamatan Sajira mengatakan bahwa mereka belum bisa kembali ke rumah untuk melakukan kegiatan dan aktivitas ekonomi, karena kondisi pemukimannya juga hilang dan menjadi aliran Sungai Ciberang. Bahkan, rumah mereka hanyut, sehingga terpaksa tinggal di posko pengungsian.

"Kami merasa bingung tinggal di pengungsian dan hanya berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk pembangunan tempat tinggalnya itu," kata Ahmad, warga Desa Calungbungur Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak.

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

1 jam lalu

BNPB Salurkan Dana Siap Pakai Rp 2,5 Miliar untuk Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB menyalurkan dana siap pakai sebesar Rp 2,15 miliar kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk penanganan darurat banjir dan tanah

Baca Selengkapnya

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

2 jam lalu

BNPB Kirim Helikopter dan Pesawat Caravan untuk Bantu Korban Banjir di Sulawesi Selatan

BNPB minta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi curah hujan, khususnya pada wilayah yang masih terdampak banjir dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

18 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

21 jam lalu

Dua Dusun Sempat Terisolir Banjir di Kabupaten Enrekang, BNPB Ingatkan Risiko Longsor Susulan

Banjir dan longsor melanda Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, sejak Jumat dinihari lalu. Diipicu hujan intensitas tinggi pada 04.00 WITA.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

21 jam lalu

BNPB: Banjir dan Longsor di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan, Dua Dusun Masih Terisolir

Berdasarkan informasi BNPB, dua desa masih terisolir akibat banjir dan longsor di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

21 jam lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

1 hari lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

2 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

2 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya