TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif mengatakan partainya dan Partai Keadilan Sejahtera, telah menyepakati dua nama yang bakal dipilih menjadi calon wakil gubernur atau cawagub DKI.

"Dari DPP Gerindra dan PKS sudah diputuskan masing-masing satu nama. Satu nama dari PKS dan satu Gerindra," kata Syarif saat dihubungi, Kamis, 16 Januari 2020 soal teka-teki cawagub DKI.

Syarif mengatakan meski telah diputuskan, tapi nama dua tokoh yang bakal diusung menjadi calon wakil gubernur belum diberitahu kepada pengurus tingkat daerah. Jadi, kata dia, Gerindra dan PKS DKI masih menunggu surat resmi keputusan tersebut turun. "Namanya masih dirahasiakan. Tidak boleh bocor."

Dua partai pengusung Anies, PKS dan Gerindra, telah mencalonkan dua nama untuk menggantikan Sandiaga Uno yang mundur sejak Agustus tahun lalu. Keduanya adalah
Sekretaris DPW PKS DKI Agung Yulianto dan mantan Wakil Wali Kota Bekasi yang kini menjadi anggota DPR RI, Ahmad Syaikhu.

Ia mengatakan nama Syaikhu telah dicoret dari bursa cawagub DKI, karena masing-masing partai hanya mengusung satu tokohnya. "Kemungkinan Pak Agung atau baru."

Anggota DPRD DKI ini memperkirakan pemilihan wagub DKI bakal dimulai bulan depan. Sebab, Januari tahun ini, kata dia, semua masih terfokus pada penanggulangan banjir di ibu kota. "Sekarang juga sedang fokus banjir. Mungkin Februari (pemilihan wagub)," ujarnya.

Gerindra sempat mengajukan empat nama untuk dicalonkan menjadi wagub DKI. Empat nama yang diajukan adalah Arnes Lukman, Dewan Penasehat Gerindra; Ferry J Juliantoro, Wakil Ketua Umum Gerindra; Ahmad Riza Patria, Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra dan Saefullah, Sekretaris Daerah DKI.

Belakangan Gerindra telah memutuskan bahwa kader yang bakal diusung menjadi cawagub DKI adalah Riza Patria. Sosok Riza dianggap memahami permasalahan di ibu kota.