Banjir Jakarta, Pintu Air Manggarai Jadi Lokasi Memancing Gratis

Senin, 20 Januari 2020 12:58 WIB

Sejumlah warga mengisi akhir pekan memancing di Pintu Air Manggarai, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu, 19 Januari 2020. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir Jakarta dimanfaatkan oleh sejumlah orang untuk memancing gratis di Pintu Air Manggarai. Para pemancing ikan itu mencari ikan yang hanyut ke pintu air itu saat tambak kebanjiran.

Kadir, 51, bersama sembilan pemancing ikan yang lain tampak fokus menunggu umpan pancingannya dilahap oleh ikan di Pintu Air Manggarai, Minggu 19 Januari 2020. "Lebih seru lagi kalau banjir, banyak ikan hanyut dari tambak-tambak yang terendam banjir," kata Kadir.

Menurut Kadir, saat banjir Jakarta adalah musim panen bagi mereka yang hobi memancing. Apalagi memancing di Pintu Air Manggarai gratis.

Ia mengatakan ketika banjir mereka bisa mendapatkan dua sampai tiga kilogram ikan berbagai jenis di Pintu Air Manggarai.

Suasana Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan masih normal pada Ahad, 12 Januari 2020. Foto: TEMPO|Adam Prireza

Jenis-jenis ikan yang ditemukan bermacam-macam seperti ikan lele, ikan mas, ikan gabus, ikan patin dan ikan bakang. "Banjir kemarin saya pernah dapat ikan lele seberat dua kilo," kata Kadir.

Ikan-ikan yang berhasil dipancing kebanyakan dibawa pulang untuk dimasak bersama keluarga.

Namun pengalaman tak menyenangkan pernah dialami Herman, warga Jatinegara saat berhasil memancing ikan lele di Pintu Air Manggarai. Pria 58 tahun itu menemukan jari tangan manusia dan perban di dalam perut ikan lele yang ditangkapnya.

"Waktu dibelek isi perutnya ada jari kelingking, ukuran ikannya juga besar sih. Enggak jadi dimakan, terpaksa dibuang," kata Herman.

Namun penemuan mengerikan tersebut tidak menyurutkan Herman untuk terus memancing setiap akhir pekan karena sudah hobi.

Kebanyakan para pemancing di Pintu Air Manggarai menyalurkan hobi mereka memancing untuk dimakan sendiri. Hasil tangkapan dibawa pulang bukan untuk dijual lagi.

"Kalau dijual lagi itu mancingnya di kolam pemancingan, kan bayar. Kalau di sini (Manggarai) gratis, jadi lebih ke hobi aja," kata Herman.

Rata-rata para pemancing bisa menghabiskan waktu tiga hingga lima jam untuk memancing. Mereka duduk di pinggiran kali tak jauh dari jembatan, tempat yang banyak ikan berkumpul.

Berbeda dengan suasana di kolam pemancingan, para pemancing disediakan tempat duduk, atau membawa tempat duduk sendiri dan ada atap berlindung.

Pemancing di Pintu Air Manggarai duduk dengan alas seadanya, bahkan ada yang menjadikan helm sebagai tempat duduk saat memancing. Jika ikan lagi banyak, dalam waktu satu jam sudah ada ikan yang terpancing. Pemancing menggunakan umpan seadanya seperti cacing dan belalang.

"Mancing di Pintu Air Manggarai cukup bermodalkan kopi segelas dan rokok sudah bisa bawa ikan pulang, gratis pula," kata pemancing lainnya.

Menurut Ripaldi (21) petugas Penyedia Jasa Layanan Orang Perorangan atau PJLP dari Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air SDA DKI Jakarta, Pintu Air Manggarai tidak hanya jadi tempat mengatur lalu lintas air dan pembersihan sampah tapi juga jadi tempat warga berkumpul untuk memungut plastik dan juga memancing.
"Kalau musim banjir lebih ramai lagi, biasanya mereka ngambil plastik dan juga mancing, pintu air terbuka untuk warga mana saja," kata Ripaldi.

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

4 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

6 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

8 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

10 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

11 hari lalu

Cegah Krisis Pangan ala Gang 8 Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

Inisiatif lokal untuk mitigasi krisis pangan lahir di jalan gang di Kelurahan Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Berbekal dana operasional RT.

Baca Selengkapnya

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

20 hari lalu

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.

Baca Selengkapnya

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

30 hari lalu

Banjir Jakarta Merendam 40 RT dan Lima Ruas Jalan, Puluhan Orang Mengungsi

Curah hujan tinggi dan luapan sungai memicu banjir Jakarta. Permukiman dan ruas jalan di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat terendam.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

38 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

39 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya