TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) DKI Jakarta Blessmiyanda membalas pernyataan politikus PSI yang tak yakin dengan kontraktor revitalisasi Monas lantaran lokasi kantornya tak meyakinkan.

Blessmiyanda mengatakan kontraktor yang bonafide tidak bisa diukur dari kantornya.

"Prinsipnya untuk penyedia yang bonafide tidak semata-mata memiliki gedung bagus tetapi juga memiliki kinerja bagus," kata Blessmiyanda saat dihubungi, Selasa 21 Januari 2020.

Menurutnya PT Bahana Prima Nusantara punya pengalaman membangun Masjid Raya Padang. Proyek tersebut pun ia klaim sudah diklarifikasi langsung oleh Pokja BPPBJ.

Selain itu Blessmiyanda menyatakan pemilihan kontraktor sudah sesuai dengan undang-undang. Adapun kantor kontraktor, kata dia, tidak masuk di dalamnya. "Tidak semata-mata bonafidnya perusahaan dinilai dari punya kantor yang bagus. Sebab APBD adalah duit yang dipungut dari pajak untuk sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat, perlu ada pemerataan dan kesempatan bagi UMKM untuk ikut tender pemerintah," kata dia.

Sebelumnya, PSI menyoroti perusahaan pemenang tender revitalisasi Monas tersebut. PSI menyebut alamat PT Bahana Prima Nusantara sangat tidak meyakinkan.

Hal tersebut diungkap oleh anggota DPRD DKI dari Fraksi PSI Justin Adrian. "Saya enggak judging apa-apa ya, tapi saya bilang agak kurang meyakinkan dari alamat kontraktornya," ujar Justin saat dihubungi, Selasa 21 Januari 2020.

Justin menyebutkan berdasarkan laporan kader PSI di lapangan, alamat kontraktor yang berada di Jl. Nusa Indah No 33, Ciracas, Jakarta Timur tidak ada tanda-tanda keberadaan sebuah kantor atau gedung.

"Malah disitu adanya pabrik tahu," ujarnya.

Tempo menelusuri keberadaan kantor Bahana Prima di Ciracas.

Alamat PT. Bahana Prima Nusantara yang terletak di wilayah Ciracas, Jakarta Timur, merupakan alamat virtual office atau sering disebut co working space di percetakan Cahaya 33 Digital Printing.

Pengelola Virtual dan Sewa Kantor Cahaya 33, Sri Sudarti mengatakan, PT. Bahana Prima Nusantara telah menyewa kantor tersebut sejak 2014.

“Dia disini sewa, kalau kantor aslinya di Letjend Suprapto nomor 60, Jakarta Pusat,” kata Sri kepada Tempo, Selasa 21 Januari 2020.

Sri mengatakan, alasan Bahana menyewa kantor itu karena terkait dengan aturan perijinan yang hanya membolehkan perusahaan berdiri di komplek perkantoran.

“Karena berhubungan dengan surat menyurat perijinan. Kan perkantoran itu harus ada di zona perkantoran. Kebetulan dia (Bahana) kantornya tidak di zona perkantoran sehingga dia sewa disini,” kata Sri.