Cegah Kebocoran, PD Pasar Pakuan Luncurkan Pembayaran Elektronik

Rabu, 22 Januari 2020 08:28 WIB

Untuk meningkatkan transaksi dengan alat pembayaran non-tunai, Bank Mandiri menghadirkan Mandiri Jakarta Coffee Week yang digelar pada 28 - 30 September 2018 di PIK Avenue Mall, Jakarta Utara. (dok Bank Mandiri)

TEMPO.CO, Jakarta - PD Pasar Pakuan Jaya Kota Bogor akan meluncurkan aplikasi pembayaran elektronik untuk mencegah kebocoran pada transaksi pembayaran biaya pelayanan di pasar.

"Aplikasi pembayaran dengan uang elektronik ini akan diberlakukan pada transaksi pembayaran biaya pelayanan bagi para pedagang di pasar di Kota Bogor," kata Direktur Utama PD Pasar Pakuan Jaya Muzakkir di Balai Kota Bogor, Selasa 21 Januari 2020.

Menurut Muzakkir, transaksi pembayaran biaya pelayanan sering bocor sehingga perlu diantisipasi dengan memberlakukan aplikasi pembayaran dengan uang elektronik.

Investasi penerapan aplikasi pembayaran dengan uang elektronik di pasar-pasar yang dikelola oleh Perumda Pasar Pakuan Jaya akan menelan biaya mencapai Rp10 miliar.

Pada penerapan aplikasi pembayaran dengan uang elektronik ini, PD Pasar Pakuan Jaya bekerja sama dengan Bank Mega Syariah, dan Finnet yakni anak perusahaan PT Telkom Indonesia yang menyediakan fasilitas aplikasi pelayanan pembayaran dengan uang elektronik.

"Selama ini pembayaran dilakukan secara tunasi. Banyak terjadi kebocoran dan masalah lainnya," Muzakkir.

Menurut dia, aplikasi pembayaran dengan uang elektronik ini didesain khusus untuk para pedagang. Pasalnya, pada aplikasi yang bisa diunduh melalui smartphone android dan iPhone ini, para pedagang bisa dengan mudah melakukan transaksi pembayaran, mulai dari uang kebersihan, uang keamanan, jasa layanan, dan isi token listrik.

Pada aplikasi tersebut, kata Muzakkir, ada dompet elektronik yang berisi saldo uang. "Saldo uang itu, tempat penampungannya di Bank Mega," katanya.

Rencananya aplikasi ini akan diluncurkan bersamaan dengan peresmian Pusat Kuliner Suryakencana di Jalan Bata, pada Februari mendatang.

Menurut Muzakkir, setelah dilaunching, aplikasi pembayaran elektronik ini akan lebih dulu diimplementasikan di Pasar Kebon Kembang, dan kemudian diimplementasikan di 11 pasar lainnya yang dikelola PD Pasar Pakuan Jaya. "Kami melihatnya yang paling siap di Pasar Kebun Kembang, karena pedagangnya sudah banyak melakukan transaksi non tunai," katanya.

Berita terkait

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

23 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

2 hari lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

3 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

4 hari lalu

Kilas Balik Operasi Batu Ginjal Sebesar Kepala di Indonesia, Kasus Langka namun Tak Masuk Rekor Dunia

Di Indonesia pernah ditemukan kasus batu ginjal langka. Ukurannya sebesar kepala manusia.

Baca Selengkapnya

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

13 hari lalu

Jawab Protes Warga Soal Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN Akan Sediakan Sentra UMKM di Jalan Lingkar

Warga Bogor dan Tangsel memprotes rencana BRIN menutup jalan yang selama ini berada di kawasan lembaga riset itu.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

14 hari lalu

Pilkada 2024: Ajudan Iriana Jokowi, Wakil Wali Kota Bogor, dan Bintang Jin dan Jun Siap Tanding di Pilkada Bogor

Pilkada 2024 untuk Wali Kota Bogor akan diramaikan ajudan iriana Jokowi, Wakil Wali Kota, dan aktor Jin dan Jun Sahrul Gunawan.

Baca Selengkapnya

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

14 hari lalu

Warga Tangsel-Bogor Tolak Penutupan Jalan Serpong-Parung, BRIN: Bukan Penutupan tapi Pengalihan

BRIN Yan Riyanto membantah jika institusinya menutup jalan Serpong-Parung. Dia menyebut BRIN hanya mengalihkan arus jalan.

Baca Selengkapnya

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

15 hari lalu

Omset Merosot Imbas Penutupan Jalan di Sekitar Kantor BRIN, Pengusaha: Bakal jadi Kota Mati

Pengusaha di Jalan Serpong-Parung di dekat kantor BRIN mengeluh. Pasalnya, omset mereka berturun drastis sejak dibuat jalan Lingkar Baru.

Baca Selengkapnya

Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

15 hari lalu

Blokade Jalan Serpong-Parung, Ratusan Warga Bogor dan Tangsel Bersatu Tolak Penutupan Jalan oleh BRIN

Ratusan warga Bogor dan Tangsel menggelar aksi menolak rencana penutupan jalan BRIN. Dianggap bisa mematikan rezeki warga.

Baca Selengkapnya