Modal Dasarnya Meragukan, Ini Kata Kontraktor Revitalisasi Monas

Editor

Febriyan

Senin, 27 Januari 2020 13:26 WIB

Suasana kantor PT. Bahana Prima Nusantara, pemenang tender revitalisasi Monas yang menyatu dengan digital printing Cahaya 33, Selasa 21 Januari 2020. TEMPO/ADE RIDWAN

TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara PT Bahana Prima Nusantara, kontraktor revitalisasi Monas, Abu Bakar J. Lamatapo menjelaskan ihwal besaran kemampuan keuangan perusahaan itu senilai Rp 9,5 miliar. Menurut Abu, nilai tersebut merupakan modal dasar Bahana Prima yang tercatat dalam akte perusahaan.

"Tidak ada masalah. Itu kan modal dasar tidak ada hubungan dengan anggaran proyek," kata Abu saat dihubungi, Senin, 27 Januari 2020.

Tempo memperoleh berkas yang mencatat kemampuan keuangan Bahana Prima Nusantara sebesar Rp 9,5 miliar. Informasi itu tertulis dalam sertifikat izin usaha jasa konstruksi nasional Nomor 1183/C.31/3175/-1.785.56/2018 yang dikeluarkan kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Jakarta Timur pada 12 Maret 2018. Izin berlaku hingga 10 Januari 2019.

Nominal ini di bawah harga perkiraan sendiri (HPS) yang ditetapkan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI untuk revitaliasi Monumen Nasional (Monas) sebesar Rp 71 miliar. Abu menyebut penyertaan nilai modal dasar itu memperlihatkan kualifikasi perusahaan apakah tergolong kelas atas atau menengah.

Bahana Prima, lanjut dia, masuk kategori perusahaan kelas menengah. Karena itu, Abu memaparkan, tak ada salahnya Bahana Prima mengerjakan proyek revitalisasi Monas. Dia menilai, proyek di angka Rp 71 miliar termasuk proyek kelas menengah.

Advertising
Advertising

"Untuk perusahaan dilelang nilai proyek sekian itu kan diverifikasi dan validasi. Kalau kemudian Rp 71 miliar perusahaan kami tidak masuk kelasnya, maka tidak mungkin diterima untuk mengikuti lelang," jelas dia.

Abu menambahkan perusahaan yang ditunjuk dan dikontrak menangani proyek revitalisasi Monas sudah menjalani proses verifikasi yang akurat.

"Dan itu prosesnya juga lewat lembaga negara yang kredibel," ujar dia.

Selain masalah modal yang meragukan, PT Bahana sebelumnya dicurigai lantaran alamat kantornya yang tak jelas. Salah satu anggota DPRD DKI Fraksi PSI, Justin Adrian, menyebutkan kejanggalan alamat Bahana Prima yang berada di tengah pemukiman padat di Ciracas, Jakarta Timur.

Menurut Justin di alamat tersebut tidak ada tanda-tanda adanya sebuah kantor dan gedung perusahaan. Bahkan, menurut Justin, alamat PT Bahana merupakan sebuah pabrik tahu.

Berdasarkan penelusuran Tempo, alamat PT Bahana terletak di atas sebuah percetakan yang dijadikan tempat kerja bersama atau co-working space. Pengelola percetakan menyatakan PT Bahana memang menyewa sebidang ruang di sana namun hanya digunakan untuk kepentingan administratif.

Nilai proyek revitalisasi Monas mencapai Rp 71,3 miliar. Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa DKI, Blessmiyanda, mengatakan dari 105 perusahaan yang berminat mengerjakan proyek, hanya ada dua perusahaan yang mengajukan dokumen penawaran. Dua perusahaan itu adalah PT Bahana Prima Nusantara (Rp 64,41 miliar) dan PT Bagas Jaya (Rp 66,3 miliar).

Berita terkait

3.454 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Demo Hari Buruh di Depan Monas, Siagakan Water Cannon

1 jam lalu

3.454 Personel Polisi Dikerahkan Amankan Demo Hari Buruh di Depan Monas, Siagakan Water Cannon

Usai orasi di depan Monas, para buruh akan menuju ke Stadion Madya GBK untuk memperingati Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

5 hari lalu

Kementerian PUPR Anggarkan Rp 200 Miliar untuk Revitalisasi Pasar Banyuwangi

Kementerian PUPR mulai merevitalisasi Pasar Banyuwangi yang menjadi pusat perbelanjaan dan kawasan heritage pada pertengahan tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Jumlah Pengunjung Beberapa Destinasi Wisata selama Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Jumlah Pengunjung Beberapa Destinasi Wisata selama Libur Lebaran 2024

Beberapa destinasi wisata mengalami kepadatan pengunjung selama libur Lebaran 2024. Berikut rincian jumlah pengunjungnya.

Baca Selengkapnya

Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

19 hari lalu

Besok Kawasan Wisata Monas Gelar Special Show Lebaran, Hadirkan Musisi Hingga Komedian

Selama pekan lebaran khususnya tanggal 13 April 2024, Monas mengadakan special show bagi pengunjung, mulai dari aktor, musisi, dan komedian.

Baca Selengkapnya

H+1 Lebaran, Lebih dari 5.000 Pengunjung Datangi Monas

20 hari lalu

H+1 Lebaran, Lebih dari 5.000 Pengunjung Datangi Monas

Lebih dari 5 ribu pengunjung mendatangi Monas, Jakarta Pusat, pada H+1 Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

RUU DKJ Disahkan DPR, Berikut Poin-Poin Penting UU DKJ Berikut Status Monas dan GBK Kemudian

33 hari lalu

RUU DKJ Disahkan DPR, Berikut Poin-Poin Penting UU DKJ Berikut Status Monas dan GBK Kemudian

RUU DKJ telah disahkan DPR menjadi UU DKJ. Apa saja poin-poin penting dari Daerah Khusus Jakarta setelah Ibu Kota pindah ke IKN?

Baca Selengkapnya

Hari Arsitektur Indonesia: Friederich Silaban dan 7 Arsitek Ternama

44 hari lalu

Hari Arsitektur Indonesia: Friederich Silaban dan 7 Arsitek Ternama

Hari Arsitektur Indonesia diperingati setiap 18 Maret. Berikut 8 arsitek ternama nasional dari Friederich Silaban hingga YB Mangunwijaya

Baca Selengkapnya

1.467 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS

53 hari lalu

1.467 Personel Gabungan Diterjunkan Amankan Aksi Bela Palestina di Depan Kedubes AS

Pada pengamanan demo Aksi Bela Palestina itu, penutupan jalan maupun pengalihan arus lalu lintas di sekitar kawasan Monas dilakukan situasional.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Sebut Kemenhub Bakal Revitalisasi Terminal Cicaheum: Jalan di Bandung Sangat Macet

4 Februari 2024

Budi Karya Sebut Kemenhub Bakal Revitalisasi Terminal Cicaheum: Jalan di Bandung Sangat Macet

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut pemerintah akan segera merevitalisasi Terminal Tipe A Cicaheum, Bandung.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkit Kerugian di Jabodetabek Akibat Kemacetan Tembus Rp 100 Triliun per Tahun

4 Februari 2024

Jokowi Ungkit Kerugian di Jabodetabek Akibat Kemacetan Tembus Rp 100 Triliun per Tahun

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendorong agar masyarakat beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke moda transportasi umum.

Baca Selengkapnya