Pengosongan Rumah di Kompleks Kodam Jaya, TNI: Mereka Tak Berhak

Reporter

Tempo.co

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 30 Januari 2020 15:51 WIB

Anggota Kodam Jaya saat memindahkan barang-barang milik warga saat proses pengosongan rumah dinas Kodam Jaya di Komplek Kodam Jaya, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Januari 2020. Sebanyak 10 rumah dikosongkan karena penghuni tidak memiliki hak izin tinggal di rumah tersebut. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel TNI Zulhadrie mengatakan, 8 rumah yang dikosongkan di Kompleks Kodam Jaya, Jl. Bazooka Raya, Kelurahan Sumur Batu, Jakarta Pusat hari ini karena para penghuninya sudah tak berhak tinggal di rumah dinas tersebut.

"Kami kosongkan yang tidak berhak," ujar Zuhadrie di Kompleks Kodam Jaya, 30 Januari 2020.

Zulhadrie menjelaskan bahwa yang berhak menempati rumah dinas tersebut adalah TNI yang masih berdinas aktif. Bagi yang sudah tidak aktif, seharusnya sudah tidak berhak. Namun, ada kebijakan bagi purnawirawan dan warakawuri untuk bisa tetap tinggal dengan syarat mengurus Surat Izin Penempatan (SIP) Rumah. Warakawuri yang dimaksud adalah janda dari seorang anggota TNI.

"(Surat) itu bisa diurus di Kodam Jaya, di staf logistik. Itu kami berikan izin pertahun bagi yang berhak. Kita berikan setahun, nanti bisa diperpanjang," ujarnya.

Zulhadrie mengatakan bahwa SIP tidak dapat diberikan kepada anak seorang purnawirawan yang tidak berada di bawah struktur TNI. "Bagi putra putrinya tidak diizinkan, kecuali kalau ada putra putrinya yang berdinas di TNI," ujarnya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, ucap Zulhadrie, warga sudah diberi peringatan sebanyak empat kali mengenai adanya pengosongan tersebut sejak 2011. "Kami berikan waktu sampai saat ini, jadi sudah molor sembilan tahun. Nah (meski begitu) mereka masih belum mempersiapkan diri," ujar Zulhadrie.

Lebih jauh, dia menuturkan bahwa nantinya rumah dinas yang dikosongkan tersebut akan ditempati oleh anggota TNI aktif.

Sebelumnya, seorang warga setempat, Trias Hanggodo, menyampaikan bahwa 10 rumah akan digusur hari ini. Trias mendapatkan informasi penggusuran itu lewat pesan dalam aplikasi percakapan WhatsApp. “Ada WA dari Danramil ke Ketua RW,” ujar dia lewat pesan pendek, Rabu, 29 Januari 2020.

Trias mengatakan sebagian rumah warga telah ditandai dengan cat semprot berwarna merah. Dalam foto yang ia kirim, terlihat terdapat coretan berbentuk X di pagar dan tembok rumahnya.

Menurut Trias, TNI mengklaim tanah bangunan di kompleks tempat ia tinggal adalah aset mereka. “Kami akhirnya mengetahui jika tanah di sini adalah tanah negara dan bangunan ini bukan rumah dinas seperti yang diklaim mereka,” kata Trias.

Atas adanya sengketa itu, kata Trias, sebagian warga sempat mengajukan pengukuran tanah ke Badan Pertanahan Nasional. Mereka telah mendapatkan Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT) dan Berita Acara Penelitian Lapangan.

BPN sempat melakukan pengukuran tanah di kompleks tersebut, namun, berhenti di tengah jalan. “RT 1 sudah beres semua. Kemudian ketika pengukuran dilakukan ke RT 2 distop. Kami pernah bertanya ke BPN kenapa tidak diteruskan. Mereka jawab distop TNI,” ucap Trias.

Berita terkait

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

2 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

2 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

3 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

3 hari lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

4 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

5 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

5 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

5 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

7 hari lalu

MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

7 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya