3 Anak Diobservasi di Barak Natuna, KPAI: Harus Ada Penyesuaian

Selasa, 4 Februari 2020 10:50 WIB

Suasana hari pertama di lokasi observasi WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina di sebuah hanggar di Lanud Raden Sadjad, Natuna dalam foto yang diunggah pada Senin, 3 Februari 2020. Sebanyak 238 WNI menjalani masa karantina selama 14 hari untuk memastikan tidak tertular virus corona. Twitter/@Kemenkes

TEMPO.CO, Jakarta -Komisioner KPAI bidang kesehatan, Sitti HIkmawatty meminta ada penyesuaian perlakuan petugas pada anak yang ikut menjalani ovservasi di barak karantina Natuna terkait penanganan pencegahan virus corona.

"Ada 3 orang anak yang masuk dalam barak observasi di Natuna," kata Sitty dalam keterangan tertulisnya, Selasa 4 Februari 2020.

Saat ini, kata Sitty, anak-anak tersebut berada di barak observasi bersama orang tua mereka yang juga sama-sama mengikuti prosedur pemeriksaan dan observasi paska kepulangan kembali di tanah air. "Anak-anak ini juga akan mendapatkan serangkaian pemeriksaan untuk memastikan status kesehatan mereka."

Sitty mengatakan penyesuaian perlakuan tersebut antara lain dalam memberikan penjelasan-penjelasan terkait kondisi yang akan dihadapi anak-anak, mulai dari penjelasan tentang Standar Operasional dan Prosedur /SOP pemeriksaan kesehatan, SOP observasi, termasuk mengapa mereka harus berada di tempat tersebut.

"Anak-anak ini tetap harus diberi tahu dengan bahasa mereka sampai batas tertentu memahami apa yang terjadi serta agar mereka tidak jadi stress menghadapinya," kata Sitty.

Selain itu, dia melanjutkan, perlunya penempatan khusus bagi anak-anak, agar mereka tidak tertular secara silang dengan orang dewasa yang sama-sama sedang di observasi, di tempat tersebut.

“Ini perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan anak-anak secara lebih optimal. Posisi mereka yang ada di sana kan sedang observasi, belum diketahui apakah ada yang terinkubasi positif atau tidak, sambil menjaga hal tersebut, maka anak-anak harus diberikan tempat khusus yang lebih meminimalisir kontak dengan WNI dewasa lainnya," kata Sitty.

Dengan adanya anak-anak, Sitty menambahkan, maka pengkondisian barak di Natuna juga baiknya ada penyesuaian, untuk menghindari stres dan kejenuhan pada anak perlu juga adanya “ruang” bermain agar anak tetap dapat melanjutkan aktivitasnya dan mengekspresikan diri mereka. "Ruang ini terutama pada "space" ya, " Sitti menegaskan. Namun jika ada mainan di sana, akan lebih baik lagi.

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

10 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

12 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

24 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

41 hari lalu

Luhut Optimistis Pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia Berdampak Positif

Menteri Luhut Binsar Pandjaitan optimistis bahwa pengalihan FIR dari Singapura ke Indonesia berdampak positif.

Baca Selengkapnya

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

41 hari lalu

Ambil Alih Pengaturan Ruang Udara di Natuna dari Singapura, RI Masih Kuasai FIR Australia dan Timor Leste

Indonesia mengambil alih pengaturan ruang udara di Kepri dan Natuna dari Singapura, namun masih menguasai FIR wilayah Australia dan Timor Leste

Baca Selengkapnya

Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

41 hari lalu

Pengaturan Ruang Udara Kepri dan Natuna Ditangani Indonesia setelah 78 Tahun Dikelola SIngapura

Pengaturan ruang udara dan informasi penerbangannya (FIR) di wilayah Kepulauan Riau dan Natuna resmi diatur Indonesia setelah 78 ditangani Singapura

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

53 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

54 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

59 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

17 Februari 2024

Gagalkan Penyelundupan Satwa Liar, Karantina Bakauheni Serahkan 2.830 Burung ke BKSDA untuk Dilepasliarkan

Petugas karantina memperoleh informasi dari masyarakat bahwa akan ada penyelundupan satwa jenis burung ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni.

Baca Selengkapnya