Novel Baswedan Berharap Jangan Ada Pihak yang Mengorbankan Diri

Jumat, 7 Februari 2020 11:57 WIB

Penyidik senior KPK Novel Baswedan saat datang ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lanjutannya, Senin, 6 Januari 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik KPK Novel Baswedan berharap kasus penyiraman air keras terhadap dirinya bakal diusut secara objektif. Berkas dua tersangka penyiram Novel dikembalikan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta ke polisi karena dianggap tidak lengkap.

Novel mengatakan sebenarnya dirinya tidak bisa mengomentari masalah pengembalian berkas kedua penyerangnya, yaitu Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette. Dia juga tidak mengetahui secara jelas alasan kenapa berkas tersebut dikembalikan ke kepolisian, namun ia berharap kasusnya diselesaikan secara objektif dengan menjunjung asas penegakan keadilan.

"Saya berharap proses penyidikan dilakukan secara objektif jangan sampai penyidikan akan memotong pembuktian yang lengkap, jangan sampai justru ada pihak yang dikorbankan atau mengorbankan diri, itu nggak boleh," kata Novel di kediamannya kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat, 7 Februari 2020.

Tersangka penyerang Novel Baswedan berinisial RB. Ia adalah seorang anggota Resimen I Pasukan Pelopor Brimob berpangkat Brigadir Kepala. Facebook; TEMPO

Walaupun Novel tidak mengikuti rekonstruksi, namun dia sempat melintasi tempat reka adegan sembari menuju masjid dekat rumahnya untuk salat Subuh. Novel sempat berkomunikasi kepada beberapa penyidik Polda Metro Jaya yang melakukan rekonstruksi.

Novel mengatakan sempat melihat kedua tersangka penyiraman air keras saat melakukan reka adegan, namun tidak bisa mengidentifikasinya. "Karena gelap. Tadi saya sempat keluar ke masjid dan gelap saya nggak terlalu jelas lihat memang kondisi mata saya ada masalah," ujarnya.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Dedy Murti Haryadi mengatakan pihaknya telah memperbaiki, dan akan segera mengembalikan berkas perkara yang sempat dikembalikan dari pihak Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta setelah melakukan pengujian alat bukti tambahan dalam rekonstruksi kejadian penyiraman air keras terhadap Novel.

Namun Dedy tidak menjelaskan secara detail apa saja alat bukti tambahan yang diminta oleh Jaksa Penuntut Umum. "Selanjutnya berkas perkara yang sudah kami lengkapi akan kami kirim kembali ke rekan-rekan di Kejaksaan Tinggi DKI," ucapnya.

Rekonstruksi penyiraman Novel Baswedan pada Jumat dinihari berlangsung secara tertutup. Wartawan dilarang mendekati lokasi reka adegan itu. Dedy berdalih bahwa hal tersebut karena alasan keamanan. "Itu adalah hal wajar dalam pelaksanaan rekonstruksi dimanapun, pengamanan dan penjagaan di sekitar lokasi pelaksanaan rekonstruksi, pengamanan baik barometer maupun supaya pelaksanaan rekonstruksi berjakan lancar sesuai dengan waktu ditetapkan," ungkapnya.

Berita terkait

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

5 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

10 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

23 jam lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

1 hari lalu

Kecelakaan di Tol Cikampek, Avanza Terempas Puluhan Meter Sebelum Terbakar

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman menyatakan jajarannya masih menyelidiki kecelakaan antara Toyota Avanza dan truk pikap di Tol Cikampek

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

1 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel untuk Jaga Aksi Hari Buruh

1 hari lalu

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel untuk Jaga Aksi Hari Buruh

Polda Metro Jaya akan mengerahkan 3.454 personel untuk mengamankan aksi May Day dan perayaan hari buruh pada hari ini Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

1 hari lalu

11 Tersangka Kasus Judi Online di Teluknaga Raup Keuntungan 10 Miliar dalam Waktu 4 Bulan

Untuk membongkar kasus judi online di di Teluknaga, Kabupaten Tangerang ini, tim patroli siber Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan 20 hari.

Baca Selengkapnya

Pemain Timnas Indonesia Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya Anggota Polri, Ini Pangkat dan Satuan Tugasnya

1 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya Anggota Polri, Ini Pangkat dan Satuan Tugasnya

Anggota timnas Indonesia U-23 Muhammad Ferrari dan Daffa Fasya merupakan anggota aktif Polri. Ini wilayah dinas dan pangkatnya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

1 hari lalu

Polda Metro Jaya Tangkap 11 Tersangka Judi Online di Tangerang

Para pemain judi online itu harus membayar deposit Rp 25 ribu untuk satu kali masuk ke website cuaca77.

Baca Selengkapnya

Ribuan Tersangka Judi Online Ditangkap pada 2023-2024, Polisi Sebut Motif Ingin Kaya secara Instan

1 hari lalu

Ribuan Tersangka Judi Online Ditangkap pada 2023-2024, Polisi Sebut Motif Ingin Kaya secara Instan

Selama 2023-2024, para pelaku judi online menggunakan berbagai modus untuk menggaet orang ikut permainan haram itu.

Baca Selengkapnya