Pemprov DKI Kembali Cabut Izin Diskotek, Ketua DPRD: Tidak Fair

Editor

Febriyan

Senin, 17 Februari 2020 20:15 WIB

Ilustrasi diskotek. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menanggapi maraknya pencabutan izin diskotek oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Menurut dia, tindakan tersebut tak fair karena manajemen diskotek tak terbukti terlibat dalam peredaran narkoba yang dikonsumsi para pengunjungnya.

Menurut Prasetio, pemerintah DKI seharusnya menutup tempat hiburan malam apabila manajemen terbukti terlibat dalam pengedaran narkoba. Namun, jika hanya ditemukan pengunjung positif mengonsumsi narkoba, maka pemerintah DKI seharusnya memberikan surat peringatan (SP) terlebih dulu, bukan langsung menutup tempat hiburan malam tersebut.

Prasetio menyatakan prosedur ini sesuai dengan Peraturan Daerah DKI Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kepariwisataan.
"Tapi kalau tamu datang ke situ tiba-tiba dia mau happy-happy, mungkin karaoke atau mau apa, tiba-tiba dicek urine positif terus perusahaan yang ditutup, kan tidak fair (adil) juga," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin, 17 Februari 2020.

Politikus PDIP ini menyebut dasar DKI menutup tempat hiburan malam yang mengacu pada Peraturan Gubernur DKI Nomor 18 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata bertabrakan dengan Perda 6/2015. Sebab, DKI baru bisa menutup tempat hiburan malam jika pihak manajemen terbukti terlibat sesuai Pergub 18/2018.

"Kalau memang manajemennya terlibat, diberangus, harus dicabut (izin). Tapi kalau tidak, harus diberangus? Kan tidak boleh, kan diskriminasi. Akhirnya apa yang terjadi di Jakarta? Tidak terjadi ekonomi bergerak di Jakarta," jelas dia.

Advertising
Advertising

Dua peraturan yang dimaksud oleh Prasetio adalah pasal 99 Perda 6/2015 dan pasal 54 Pergub 18/2018.

Pasal 99 Perda No.6/2015 berbunyi: "Setiap pengusaha dan atau manajemen perusahaan hiburan malam yang terbukti melakukan pembiaran terjadinya peredaran, penjualan dan pemakaian narkoba dan atau zat adiktif di lokasi tempat usaha hiburan malam, dilakukan pencabutan Tanda Daftar Usaha Pariwisata."

Sementara pasal 54 Pergub 18/2018 berbunyi: "Setiap pengusaha dan atau manajemen perusahaan pariwisata yang terbukti tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat 2 huruf t berdasarkan hasil temuan di lapangan, informasi yang bersumber dari media massa dan atau pengaduan masyarakat dengan melakukan pembiaran terjadinya peredaran, penjualan dan pemakaian narkotika dan atau zat psikotropika lainnya di lokasi tempat usaha pariwisata dalam satu manajemen dilakukan pencabutan TDUP secara langsung tanpa melalui tahapan sanksi teguran tertulis pertama, teguran tertulis kedua, teguran tertulis ketiga dan penghentian sementara kegiatan usaha."

Sebelumnya, pemerintah DKI mencabut izin usaha diskotek Golden Crown, Mangga Besar, Taman Sari, Jakarta Barat. Di diskotek itu, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengecek urine terhadap 184 pengunjung pada Kamis dini hari, 6 Februari 2020. Sebanyak 107 orang di antaranya positif mengonsumsi narkoba.

Hari ini Pemprov DKI Jakarta kembali menutup diskotek yang pengunjungnya positif narkoba. Diskotek itu adalah Black Owl yang berlokasi di kawasan Pantai Indah Kapuk, Kamal Muara, Jakarta Utara. Alasannya, berdasarkan pemberitaan di sejumlah media pada 15 Februari 2020, disebut bahwa 12 pengunjung Restaurant dan Pub Black Owl positif memakai narkoba. Hal ini dianggap sebagai kelalaian dari pihak manajemen Black Owl di tempat usahanya.

Berita terkait

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

7 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

12 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

16 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

19 hari lalu

Anggota DPRD DKI Minta Pendatang Baru Punya Jaminan Pekerjaan dan Tempat Tinggal

Usai lebaran 2024, diperkirakan akan ada 15-20 ribu pendatang baru di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Pastikan Pelayanan Publik Optimal di Hari Pertama Bekerja Usai Libur Lebaran

20 hari lalu

Pemprov DKI Pastikan Pelayanan Publik Optimal di Hari Pertama Bekerja Usai Libur Lebaran

Pemprov DKI Jakarta memastikan pelayanan publik optimal setelah libur lebaran, pegawai sudah masuk seperti biasa.

Baca Selengkapnya

Terapkan WFH ASN, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Pelayanan Masyarakat Tetap Optimal

21 hari lalu

Terapkan WFH ASN, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Pelayanan Masyarakat Tetap Optimal

WFH hanya diberlakukan bagi ASN yang pekerjaannya dapat dilakukan secara digital, kecuali untuk sektor esensial seperti layanan kesehatan dan keamanan

Baca Selengkapnya

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

29 hari lalu

Pansus IKN DPRD DKI Percepat Persiapan Jakarta jadi Kota Aglomerasi

Persiapan Jakarta sebagai Kota Aglomerasi setelah disahkannya UU DKJ.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

40 hari lalu

Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

46 hari lalu

DPRD DKI Jakarta Sahkan 3 Raperda, Salah Satunya soal Lembaga Musyawarah Kelurahan

DPRD DKI Jakarta menggelar rapat paripurna untuk mengesahkan tiga Raperda menjadi Perda

Baca Selengkapnya

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

48 hari lalu

DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada

DPRD DKI Jakarta menekankan pentingnya penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan selektif menjelang Pilkada, agar tidak merugikan warga Jakarta yang memiliki hak memilih.

Baca Selengkapnya