Kata Ahok Soal Banjir Jakarta karena Curah Hujan Tinggi

Selasa, 18 Februari 2020 09:11 WIB

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menghadiri peluncuran bukunya dalam acara ngobrol@Tempo di kantor Redaksi Tempo, Palmerah, Jakarta, 17 Februari 2020. Ahok meluncurkan buku yang berjudul "Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob". TEMPO/Charisma Adristy

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan bahwa curah hujan yang tinggi di awal tahun hingga Februari 2020, bukanlah menjadi alasan Jakarta terendam banjir. "Kalaupun mau lebih tinggi, prinsip air kan, bagi rata. Jadi kemarin itu belum dikirim Katulampa saja sudah hancur kita," kata dia kepada Tempo usai peluncuran bukunya ""Panggil Saya BTP" di Ruang dan Tempo, Jakarta, Senin sore, 17 Februari 2020.

Ia mengatakan banjir itu terjadi juga karena air tidak dipompa untuk disalurkan ke sungai atau danau. "Karena gak dipompa tidak disalurkan. Jadi ikuti Belanda ajalah udahlah," kata Ahok. Menurutnya, resepnya mengatasi banjir Jakarta mengikuti konsep penanganan banjir yang diadopsi dari Belanda.

"1300 saluran mesti bersih. Pompa-pompa mesti jalan. Jadi sebelum hujan mesti dikosongin. Alat berat mesti keruk terus. Itu kan aluvial. Dari hulu kan turun terus mesti dikeruk terus. Jadi itu bukan ilmu saya. Itu ilmunya dari Belanda."

Gubernur Anies Baswedan mengatakan banjir yang merendam sejumlah lokasi Jakarta pada 8 Februari 2020 lalu, disebabkan hujan ekstrem. Mengutip data BMKG, dia menyatakan curah hujan dikategorikan lebat karena intensitasnya sampai dengan 244 milimeter.

Anies menyebut banjir awal 2020 tak separah banjir pada 2013 di era Jokowi dan 2017 saat Ahok memimpin Jakarta. "Kantor tutup tidak ada, mall tutup tidak ada, Bundaran HI ketutup tidak ada. Itu semua tidak ada," kata Anies pada 9 Januari 2020.

Advertising
Advertising

Sebelumnya Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari memaparkan hasil surveinya di Hotel Atlet Century bahwa menurut publik nasional, untuk masalah banjir, gubernur Jakarta yang dianggap paling berhasil adalah Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (42 persen), disusul Joko Widodo (25 persen), dan Anies Baswedan (4,1 persen).

Survei Indo Barometer ini dilakukan pada 9-15 Januari 2020 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling yang melibatkan sampel sebanyak 1.200 responden dari seluruh Indonesia, dengan margin of error sebesar ± 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei dilakukan tak lama setelah Jakarta dilanda banjir pada awal Januari lalu. Hujan ekstrim yang mengguyur Jakarta sejak malam tahun baru membuat beberapa kawasan terendam. Hal ini diperparah dengan datangnya air dari Bogor.

KIKI ASTARI | MARTHA

Berita terkait

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

6 jam lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

7 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

20 jam lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

20 jam lalu

33 Desa di Wajo Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Listrik Padam di Tengah Evakuasi

Banjir merendam 33 desa di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan pada Jumat, 3 Mei 2024, pukul 03.03 WITA.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

1 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

1 hari lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

2 hari lalu

Wali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan

Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

2 hari lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya