Warga Bantaran Kali Bekasi Masih Trauma Banjir

Kamis, 20 Februari 2020 18:16 WIB

Warga melintasi jalan terendam banjir di perumahan Cahaya Kemang Permai, Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 4 Desember 2019. Banjir akibat jebolnya tanggul kali tersebut menyebabkan permukiman warga terendam banjir dengan ketinggan mencapai 30 cm - 60 cm. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Debit air Kali Bekasi sempat meningkat pada Kamis pagi, 20 Februari 2020. Tinggi muka air yang dicatat oleh Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) mencapai 510 sentimeter atau siaga 1.

Akibat peningkatan debit air itu, sejumlah permukiman sempat banjir walaupun hanya di jalan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi mendata titik genangan tertinggi di perkampungan Lebak, Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara atau hilir Bendungan Bekasi. Tinggi genangan di sana mencapai 50-80 sentimeter.

Banjir juga terjadi di Gang Mawar Bekasi Timur akibat limpasan air Kali Bekasi yang membanjiri jalan hingga ketinggian 10 sentimeter.
Di bagian hulu bendungan Kali Bekasi, genangan disebabkan rembesan dari tanggul yang bocor seperti di PGP, Vila Jatirasa, maupun Kemang IFI Graha.

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cikeas-Celeungsi, Puarman mengatakan, masyarakat di bantaran kali sampai sekarang masih trauma atas banjir pada awal tahun ini. Saat itu ketinggian air di permukiman ada yang mencapai empat meter lebih. "Waspada boleh, tapi jangan khawatir yang berlebihan," kata Puarman ketika dihubungi pada Kamis, 20 Februari 2020.

Menurut dia, hari ini debit Kali Bekasi mulai meningkat pukul 07.30 WIB, tinggi muka air mencapai 440 sentimeter atau siaga 2. Kiriman dari Bogor terus datang hingga puncaknya pada pukul 09.30 WIB mencapai 510 sentimeter. Hasil pantauan dari hulu, angka tersebut sudah mencapai level tertinggi, sehingga pada pukul 11. 00 air berangsur surut.

Advertising
Advertising

"Kami mengimbau kepada masyarakat, walau ada trauma banjir, tetap rasional, tidak perlu khawatir berlebihan," kata Puarman.

Pada banjir besar awal tahun ini, organisasinya mencatat tinggi muka air Kali Bekasi mencapai 600 sentimeter. Beberapa titik pantau sudah tenggelam. Ketika itu, KP2C menetapkan status bahaya, tiga jam sebelum air sampai ke Kali Bekasi. Selama tiga jam itu, ia meminta masyarakat melakukan evakuasi.

"Mulai sekarang ikuti saja panduan-panduan kami, jangan terpengaruh dengan media sosial," kata dia.

Wakil Satgas BPBD Kota Bekasi, Karsono juga meminta masyarakat tetap tenang ketika mendapatkan informasi kenaikan debit Kali Bekasi. Ia meminta kepada masyarakat untuk mengakses informasi dari sumber yang kredibel. "Tetap tenang, jangan panik yang berlebihan," kata dia.

Menurut dia, ketika panik berlebihan maka ada potensi menyebarkan informasi yang tidak akurat. Hal ini memicu kegaduhan di masyarakat soal ancaman banjir besar. "Kami juga selalu update informasi kepada masyarakat, selalu siaga dengan perlengkapan evakuasi," kata dia.

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

2 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

3 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

3 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

4 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

4 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

5 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

5 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

6 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

6 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya