TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan soal rencana Komisi X DPR RI memanggilnya terkait rencana revitalisasi Taman Ismail Marzuki. Diburu wartawan, Anies pun memilih menghindar dan langsung memasuki mobil dinasnya seusai melakukan penyerahan kunci program bedah rumah Bazis DKI di Universitas Negeri Jakarta, Kamis, 20 Februari 2020.

"Kita Tiktok lagi saja," kata Anies di dalam mobilnya.

Forum Seniman Peduli TIM pada Senin, 17 Februari 2020 lalu mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat. Para seniman yang sudah lama berkegiatan di TIM itu merasa sama sekali tak diajak bicara sebelum pembongkaran Gedung Graha Bhakti Budaya dan Gedung Cipta.

Komisi X DPR lantas sepakat untuk memanggil Gubernur Anies Baswedan, Jakpro, serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Mereka juga hendak melakukan inspeksi dadakan ke proyek revitalisasi TIM untuk melihat kondisi terkini di lapangan.

Dalam acara penyerahan kunci rumah yang diperbaiki, Anies menjelaskan sendiri terkait program bedah rumah untuk kaum duafa dan kenaikan permukaan air di Kali Ciliwung.

Anies enggan menjawab pertanyaan lain yang dilontarkan wartawan seperti kritikan Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait penyelenggaraan Formula E di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Anies Baswedan memang sempat ikut berjoget Tiktok bersama sejumlah anggota DPRD DKI. Anies melakukan goyang Tiktok sambil menunggu rapat paripurna pengesahan tata tertib DPRD DKI pada Rabu, 19 November 2020.

Unggahan joget Tiktok tersebut diunggah Ketua Fraksi Gerindra Rani Mauliani di akun Instagramnya @rany.runne. Dalam video berdurasi tersebut Anies bersama legislator Kebon Sirih memperagakan joget DJ Tari Ubur-ubur.

Selain Anies Baswdan dan Rani, anggota lain yang turut dalam video TikTok itu adalah Wakil Ketua DPRD dari PAN Zita Anjani, Penasehat Fraksi Golkar Khotibi Achyar, Sekretaris Fraksi Golkar Jamaludin, anggota Fraksi Nasdem, anggota Fraksi PDIP Cinta Mega, anggota Fraksi Gerindra Esti Arimi, dan aggota Fraksi Demokrat Ali Muhammad Johan.