Masker Dijual Mahal, Kadin DKI Minta Pemerintah Kucurkan Subsidi
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 3 Maret 2020 17:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri atau Kadin DKI Jakarta Diana Dewi meminta pemerintah DKI mengucurkan subsidi untuk produksi masker. Tujuannya agar harga masker tak melambung tinggi di pasaran seperti yang terjadi saat ini.
"Kan ada subsidi-subsidi dari pemerintah. Kalau seperti ini, akhirnya harga seenaknya saja dari para spekulan," kata Diana di lantai 10 Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 3 Maret 2020.
Harga masker melonjak setelah informasi soal wabah virus corona atau disebut COVID-19 merebak. Harga masker masih tinggi hingga Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengumumkan dua WNI positif corona. Informasi itu disampaikan pada Senin, 2 Maret.
Harganya variatif tergantung jenis dan merek produk. Satu boks masker bedah (surgical mask) dibanderol kisaran Rp 270-400 ribu. Sementara masker N95 mencapai Rp 1,1 juta.
Dia bahkan khawatir sembilan bahan pokok ikut naik mengingat corona sudah masuk Indonesia dan sebentar lagi bulan puasa tiba. Menurut dia, konsumsi masyarakat bakal tumbuh hingga 30 persen.
Karena itu, Diana berharap pemerintah mengeluarkan regulasi yang bisa menekan melambungnya harga masker serta bahan pokok. Dia ingin aturan itu bisa menekan warga tak berbondong-bondong memburu bahan pokok di pusat perbelanjaan.
"Saya rasa kemarin berbondong-bondong tapi seminggu kemudian lokasi mal-mal malah justru jadi sepi. Nah ini jangan sampai terjadi seperti itu, mudah-mudahan pemerintah akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat bahwa corona itu dengan kita melakukan preventif bisa kita hindari," jelas dia.
Senin, 2 Maret 2020, Jokowi mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia. Pasien adalah seorang ibu usia 64 tahun dan anak perempuannya berumur 31 tahun. Keduanya kini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.