Petinggi Demokrat Temui Anies Baswedan, Pengamat: Penjajakan 2024
Reporter
Imam Hamdi
Editor
Dwi Arjanto
Minggu, 8 Maret 2020 15:54 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Pengamat politik dari Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai kedatangan petinggi Demokrat menemui Gubernur DKI Anies Baswedan, sebagai langkah awal penjajakan pencarian tokoh yang bakal diusung sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.
Apalagi, menurut Ujang, Anies Baswedan pernah menjadi peserta Konvensi Demokrat pada Pemilu 2014 lalu. "Demokrat ingin menjajakan Anies untuk Pilpres 2024," kata Ujang saat dihubungi, Ahad, 8 Maret 2020.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengutus Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan bersama dewan pengurus partai menemui Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Kamis, 5 Maret kemarin.
Menurut Ujang, Demokrat melihat Anies berpotensi menjadi calon presiden pada pemilu mendatang. Langkah Demokrat menjaring tokoh, kata dia, perlu dilakukan untuk mengantisipasi adanya hadangan terhadap karir politik Agus Harimurti Yudhoyono pada Pemilu 2024.
"Bisa jadi saat AHY terhadang kekuatan lawan politiknya. Maka Demokrag menjajaki tokoh lain, yang salah satunya Anies."
Selain itu, pertemuan Demokrat dengan Anies pun bisa jadi membahas soal pemilihan Wakil Gubernur DKI. Sebab, dalam waktu dekat pemilihan wagub DKI bakal segera dilakukan. Dua calon wagub yang akan didaftarkan adalah Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra. "Pertemuan tersebut pasti punya tujuan."
Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Desie Christyana mengatakan pertemuan pimpinan partainya dengan Anies hanya membahas soal penanggulangan virus corona dan penyelenggaran kongres Demokrat yang bakal digelar di DKI. "Kami mengapresiasi langkah DKI yang tanggap dalam menanggulangi virus corona," ujarnya.
Menurut dia, Anies Baswedan telah bertindak cepat membentuk tim dan layanan dalam menindaklanjuti penyebaran virus sebelum Presiden Joko Widodo mengumunkan ada 2 warga Indonesia yang positif terjangkit virus tersebut. "DKI cepat dalam membentuk tim sebelum ada kabar warga yang positif diumumkan."