Ternyata Pasien Positif Corona yang Kabur Sudah Minta Izin Pulang

Minggu, 15 Maret 2020 04:02 WIB

Petugas medis menggunakan alat pelindung diri (APD) di dalam Gedung Pinere, RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020. RSUP Persahabatan menerima total 31 pasien dalam pemantauan dan pengawasan virus Corona usai dua warga Indonesia positif tertular COVID-19. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta -Seorang pasien positif Virus Corona atau COVID-19 ternyata meminta izin terlebih dahulu sebelum kabur meninggalkan RSUP Persahabatan, Jakarta Timur.

Petugas kemudian membolehkan pasien Corona itu pulang ke rumahnya setelah meminta izin.

"Sebetulnya tidak boleh. Tapi dia tetap minta pulang. Bukan berarti rumah sakit membebaskan," ujar Dirut RS Persahabatan Rita Rogayah di kantornya, Jakarta Timur, Sabtu 14 Maret 2020.

Rita mengatakan setelah pasien itu pulang, pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menjemputnya. Sebab dari hasil pemeriksaan, pasien itu positif mengidap COVID-19.

Setelah dijemput, ia mengatakan alasannya meninggalkan rumah sakit karena merasa sehat dan tak percaya terpapar Virus Corona. "Edukasi dia (soal Corona) kurang , pemahaman yang kurang. Dia merasa saya tidak apa-apa. Padahal ini kan harus dijaga," ujar Rita lagi.

Dengan perilaku tersebut, Rita mengatakan pihaknya tak bisa menampung pasien itu. Sebab, ia khawatir sang pasien akan kembali kabur. Apa lagi RSUP Persahabatan memiliki banyak pasien yang perlu diawasi.

Advertising
Advertising

Sehingga, Rita berkoordinasi dengan Dinkes Provinsi DKI Jakarta dan kepolisan untuk memindahkan pasien ke rumah sakit dengan penjagaan ketat, yakni di RS Polri Kramatjati. Sampai saat ini pasien tengah dalam perawatan di sana.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya mendapat banyak laporan petugas DKI kesulitan mengajak Pasien Dalam Pengawasan (PDD) untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Padahal orang yang pernah kontak langsung dengan pasien positif Corona berpotensi tinggi tertular virus COVID-19.

Banyak orang yang tidak mau diisolasi karena takut penghasilannya berkurang lantaran harus dikarantina di RS selama 14 hari atau hingga hasil tes negatif. "Dan kami merasa sebagian merasa kesulitan untuk mengikuti prosedur karantina karena takut kehilangan pekerjaan," kata Anies.

Anies Baswedan meminta agar perusahaan tidak memotong gaji karyawannya yang harus menjalani isolasi. Pemprov DKI telah menetapkan bahwa tidak ada pemotongan TKD bagi pegawainya yang harus dikarantina terkait Virus Corona.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

58 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

28 November 2023

Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P (K) menjelaskan terdapat tiga kelompok berisiko tinggi terkena kanker paru yang perlu melakukan skrining.

Baca Selengkapnya