Orang Tua Mengeluh Program Belajar di Rumah Diperpanjang

Kamis, 26 Maret 2020 09:22 WIB

Dua anak menonton video belajar digital dari rumah di Bandung, Jawa Barat, Selasa 17 Maret 2020. Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa kebijakan untuk bekerja, belajar dan beribadah di rumah perlu dilakukan untuk menekan atau meredam rantai penyebaran virus corona atau Covid-19. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Bogor - Orang tua siswa salah satu sekolah dasar di Kota Bogor mengeluh dengan metode belajar di rumah saat pandemi Corona ini. Menurut orang tua, siswa justru mendapat tugas yang jauh lebih berat jika dibandingkan dengan pembelajaran biasanya di sekolah. Miftahul Ulum, orang tua siswa mengatakan, salah satu tugas berat anaknya adalah mengulas tentang virus Corona dan penyebarannya.

"Jangankan anak saya, saya juga gak tahu. Tolong lah ngasih tugas itu yang bisa dimengerti anak SD kelas 3," kata Miftah kepada Tempo di kediamannya, Tanah Sareal, Kota Bogor, Rabu 25 Maret 2020.

Miftah mengatakan jika tugas yang diangkat tentang social distancing, dirinya masih bisa memberikan pemahaman sedikit demi sedikit kepada anaknya. Namun dia mengaku stres saat anaknya bertanya tentang definisi virus, sebab musabab, dan cara penularan hingga bisa mengakibatkan meninggal dunia.

Miftah mengatakan bukan ahli atau pakar dalam bidang itu, sehingga dia takut salah dalam memberikan informasi kepada anaknya. "Apalagi anak seusia itu, apa yang dia tahu hari ini akan terbawa hingga dewasa. Ini bahaya dan mengkhawatirkan, bedakan SD, SMP, dan SMA," ucap Miftah.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor perpanjang kembali masa libur sekolah mulai tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan semua sedarajat sampai tanggal 11 April 2020. Kepala Disdik Kota Bogor, Fahrudin, mengatakan perpanjang libur tersebut mengikuti surat edaran Wali Kota Bogor bernomor 061/1169-Umum dalam upaya pencegahan dan peningkatan kewaspadaan terhadap kasus virus Corona yang naik pesat. "Iya dua minggu tambahan perpanjangannya," kata Fahrudin kepada Tempo melalui sambungan telepon, Selasa 24 Maret 2020.

Advertising
Advertising

Fahrudin mengatakan perpanjangan masa belajar di rumah ini pun tetap memberlakukan jam pelajaran kelas jauh, online atau kelas guru. Dalam periode kedua masa belajar di rumah ini Dinas Pendidikan Kota Bogor menyebut poin pertama pembelajaran adalah memberikan materi yang terfokus pada ilmu atau pemahaman siswa terhadap virus Corona, penyebaran dan bahayanya.

Tujuannya, agar siswa semakin paham dan sedini mungkin bisa melindungi dirinya dengan melakukan pencegahan sesuai ilmu yang mereka dapatkan. "Jadi kalau diberi pelajaran itu, anak-anak juga jauh lebih waspada dan tidak menyalahgunakan waktu dalam liburan ini," ucap Fahrudin.

Ia menambahkan bila pandemi Corona semakin memburuk kegiatan belajar akan diberlakukan secara online. Fahrudin mengakui untuk siswa sekolah menengah belajar online bisa dilakukan karena pemahaman siswa akan teknologi informasi relatif sudah terbuka.

Sementara kendala bisa dihadapi oleh siswa sekolah dasar. Fahrudin menyebut siswa SD ada keterbatasan pengetahuan untuk memanfaatkan teknologi informasi untuk kegiatan belajar di rumah. "Kami akan rapat dan bahas ini, tapi kemungkinan dua opsi tadi bisa dilakukan," sebut Fahrudin.

M.A MURTADHO

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

Kasus Begal Payudara Siswi SD di Bogor, Polisi Ringkus OB Sekolah

17 November 2023

Kasus Begal Payudara Siswi SD di Bogor, Polisi Ringkus OB Sekolah

Kepada penyidik, Sujana mengaku spontan dan hanya iseng melakukan begal payudara yang membuat korban menangis tersebut.

Baca Selengkapnya

Program Kampus Mengajar Dibuka Lagi, Butuh 28.500 Mahasiswa, Ini Informasinya

6 November 2023

Program Kampus Mengajar Dibuka Lagi, Butuh 28.500 Mahasiswa, Ini Informasinya

Kemendikbudristek mengajak para mahasiswa untuk mengikuti Program Kampus Mengajar Angkatan 7 yang akan berlangsung di 5.000 sekolah.

Baca Selengkapnya