Corona, Anies Baswedan Tukar Pengalaman dengan 44 Pemimpin Kota

Sabtu, 28 Maret 2020 12:50 WIB

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama tokoh dan pemuka agama serta budayawan saat konfrensi pers di Balai Kota, Kamis 19 Maret 2020. Tempo/Taufiq Siddiq

TEMPO.CO, Jakarta- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan telekonferensi bersama 44 pemimpin kota dari 31 negara dalam jaringan C40 Cities, seperti London, Seoul, dan Milan. Telekonferensi yang digelar pada Jumat malam, 27 Maret 2020, itu dalam rangka berbagi pengalaman menangani pandemi virus corona alias Covid-19 di kotanya masing-masing.

Anies Baswedan mengunggah kegiatan itu dalam akun Instagramnya, @aniesbaswedan. Dalam unggahan tersebut, Anies mengatakan bahwa kota-kota besar yang telah menjadi episenter dari krisis corona perlu melakukan tindakan ekstrim untuk mengatasi wabah tersebut.

"Karenanya penting untuk saling bertukar pengalaman dengan kota-negara lain, terutama mereka yang sudah lebih dulu mengalami krisis COVID-19. Belajar dari pengalaman mereka untuk menyelamatkan warga dan melindungi kesejahteraannya selama pandemi COVID-19," tulis Anies dalam unggahan Instagramnya pada Sabtu, 28 Maret 2020.

Anies mengatakan, dalam pertemuan itu ia menjelaskan kondisi terakhir di Jakarta, termasuk langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk mengatasi Covid-19 beserta tantangannya. Anies berharap pemerintah kota-kota lain di dunia bisa terus saling bertukar informasi dan praktik penanganan virus corona. "InsyaAllah, bersama-sama kita akan segera melewati krisis ini, lebih kuat dari sebelumnya," tutur Anies.

Situs resmi corona.jakarta.go.id mencatat hingga pukul 08.00 WIB hari ini, terdapat 603 kasus positif terinfeksi virus corona alias Covid-19 di DKI Jakarta. Sebanyak 364 di antaranya masih dirawat di beberapa rumah sakit, sementara 134 sisanya diisolasi secara mandiri di rumahnya masing-masing.

Advertising
Advertising

Situs tersebut mencatat, 43 orang yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 telah sembuh dan 62 orang meninggal akibat penyakit yang berasal dari Wuhan, Cina itu. Berdasarkan peta yan ada di situs itu, terlihat ada 13 tumah sakit yang dapat menjadi rujukan pasien terkait Covid-19 yang tersebar di lima wilayah Jakarta.

Sebanyak 1,924 orang di DKI Jakarta juga terdaftar sebagai orang dalam pemantauan (ODP), di mana 472 orang masih menjalani proses pemantauan dan 1,452 sisanya telah selesai dipantau oleh Dinas Kesehatan terkait. Adapun orang yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 940 orang, dengan rincian 629 orang masih menjalani perawatan sementara 311 orang telah sembuh dan pulang.

Secara akumulasi jumlah ODP dan PDP corona, wilayah Jakarta Selatan menempati posisi paling tinggi, yaitu 461 orang. Setelahnya ada Jakarta Timur 332 orang, Jakarta Utara 327 orang, Jakarta Barat 312 orang, luar Jakarta 364 orang, dan tidak diketahui 826 orang.

Berita terkait

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

49 menit lalu

Menang Telak di Aceh saat Pilpres 2024, Anies: Terima Kasih Orang-orang Pemberani

Anies Baswedan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Aceh karena telah memberi dukungan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

9 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

15 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

17 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

21 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

1 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

1 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya