Petugas Dinas Kesehatan Kota Depok mencatat data pengguna kendaraan saat tes cepat (rapid test) virus Corona dengan sistem drive thru di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Ahad, 29 Maret 2020. ANTARA/Muhammad Adimaja
TEMPO.CO, Bekasi - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan hasil rapid test Corona massal yang digelar beberapa waktu lalu menemukan sebanyak 15 orang positif Corona. "Jadi sekarang yang positif totalnya 34 orang," kata dia, Ahad, 29 Maret 2020.
Tes cepat mulai dilakukan pada Rabu lalu. Sebanyak 2.000 orang menjalani rapid test Corona. Mereka adalah tenaga medis, orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), serta orang yang memiliki interaksi tinggi di masyarakat.
Rahmat tak merinci 15 orang yang dinyatakan positif Corona tersebut. Namun pemerintah telah memindahkan mereka ke ruang perawatan khusus pasien positif Corona di gedung F RSUD Kota Bekasi. "Setelah tahu dari tes ini, artinya penyebarannya sudah sedemikian," sebut dia.
Oleh sebab itu, Rahmat menekankan agar warga Bekasi tetap berada di rumah. Hal ini untuk menekan penularan virus Corona. "Saya mengimbau kepada masyarakat supaya melakukan isolasi kemanusiaan di lingkungan masing-masing," ucap Rahmat Effendi.
Isolasi kemanusiaan, menurut dia, ialah memproteksi lingkungan masing-masing lewat pengurus RT maupun RW. Ia menilai upaya ini sudah banyak dilakukan di masyarakat. "Kami minta dengan kerendahan hati, ini harus dilakukan bersama," kata wali kota.
Adapun data per Ahad ini, jumlah ODP di Bekasi sebanyak 241, dan PDP sebanyak 117. Dari semua pasien positif Corona, baru satu orang yang terkonfirmasi sembuh atau sudah negatif. "Kami akan cek lagi yang 19 positif pertama (di luar tes massal)," kata Rahmat.
