Imbas Virus Corona, Jumlah Penumpang di Pulo Gebang Turun

Reporter

Adam Prireza

Editor

Juli Hantoro

Senin, 30 Maret 2020 13:10 WIB

Calon penumpang bersiap menaiki bus Antar Kota Antar Provinsi di Terminal Pulo Gebang, Jakarta, Ahad, 29 Maret 2020. Sejumlah perantau masih terlihat menumpang bus AKAP untuk keluar dari kota Jakarta. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, mencatat penurunan jumlah penumpang, baik kedatangan maupun keberangkatan, sejak 1 Maret 2020 lalu.

Kepala Terminal Pulo Gebang, Afif, mengatakan penurunan itu diakibatkan oleh mewabahnya virus corona alias Covid-19 di Ibukota. "Betul sekali (karena wabah Covid-19)," kata Afif lewat pesan pendek, Senin, 30 Maret 2020.

Berdasarkan data penumpang yang Tempo terima, pada 1-15 Maret 2020, pengelola Terminal Pulo Gebang mencatat keberangkatan sebanyak 39.175 orang. Selanjutnya, pada periode 16-22 Maret 2020, keberangkatan tercatat sebanyak 16.903 penumpang.

Terakhir, pada 23-29 Maret 2020, pengelola mencatat penumpang yang berangkat meninggalkan Jakarta sebanyak 13.531 orang. Prosentase keberangkatan penumpang berkurang hingga 25,99 persen.

Sementara itu, pada periode 1-15 Maret 2020 tercatat penumpang yang datang ke Jakarta lewat Terminal Pulo Gebang sebanyak 23.844 orang. Sedangkan pada periode 16-22 Maret 2020, jumlah penumpang yang datang tercatat 9.460 orang. Terakhir, pada 23-29 Maret 2020, pengelola terminal itu mencatat 4.971 penumpang tiba di Jakarta.

Advertising
Advertising

Dengan kata lain, terjadi penurunan penumpang yang datang di Terminal Pulo Gebang sebesar 56,22 persen.

Gubernur Anies Baswedan telah beberapa kali mengimbau warga untuk tidak bepergian ke luar kota. Hal itu dilakukan dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona atau Covid-19.

"Saya berharap pada semuanya ambil sikap bertanggung jawab dengan tetap tinggal di Jakarta dan jangan pulang kampung apalagi bila yang bersangkutan berstatus sebagai ODP," kata Anies dalam konferensi pers yang disiarkan lewat akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu, 28 Maret 2020.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap beraktivitas di rumah dan tidak bepergian kecuali berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pokok atau kesehatan.

Terlebih, sejak Sabtu lalu, Anies memperpanjang status tanggap darurat bencana Covid-19 di Ibu Kota hingga 19 April 2020.
"Status tanggap darurat di Jakarta akan kita perpanjang yang semula sampai tanggal 5 April maka diperpanjang sampai dengan 19 April," kata dia.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya